News
Rabu, 26 Desember 2012 - 03:30 WIB

BIBIT FRUSTASI: Pembangunan Pasar Induk Sayur Melalui Riset ke Pasar Jatinegara

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bibit Waluyo

Bibit Waluyo

SEMARANG–Kemeterian Agama hingga kini belum mengeluarkan izin Pasar induk sayur dan buah Agromas di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.

Advertisement

Menurut Gubernur Jateng Bibit Waluyo, di Semarang, akhir pekan lalu, sebelum membangun pasar induk di MAJT, pihaknya telah melakukan riset di pasar Jatinegara, Jakarta beberapa waktu lalu.

Pasar Jatinegara yang menjadi percontohan pasar induk di Indonesia itu mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200 orang.

Setiap pekerja atau kuli angkut mampu mendapatkan penghasilan antara Rp75.000 per hari sampai Rp100.000 per hari.

Advertisement

Pengelolaan pasar induk Jatinegara juga mampu menghasilkan pemasukan mencapai Rp150 juta per hari.

”Potensi pasar induk dan pasar buah di MAJT sangat besar. Tak perlu seperti pasar Jatinegara yang sampai Rp150 juta per hari. Kita cukup sepertiganya saja sudah bagus,” ungkapnya.

Sementara, Ketua Badan Pengelola MAJT, Ali Mufiz mengatakan adanya kendala aspek hukum berupa perizinan dari Kemenag membuat realisasi pembangunan pasar induk terhambat.

Advertisement

”Sejauh ini belum ada perkembangan, pihak investor keberatan item-item, termasuk aspek hukum,” ujar dia.

Menurut Ali Mufiz, aspek menjadi kewenangan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemenag. ”Kami berharap izin dari Kemanag segera turun, supaya pembangunan pasar induk bisa direalisasikan,” harap mantan Gubernur Jateng ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif