SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bangku Siswa (Dok/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO –– Sekolah eks-RSBI diminta segera menyusun rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) jika ingin mendapat sokongan dana APBD Kota Solo 2014. Namun, dana yang dimaksud hanya diperuntukkan bagi kebutuhan daya dan jasa.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdikpora Kota Solo, Unggul Sudarmo, mengatakan sekolah eks-RSBI berhak mendapat bantuan dana APBD jika dana yang dimiliki belum mencukupi kegiatan operasional sekolah. Hanya saja, tidak semua kebutuhan sekolah bisa dipenuhi bantuan tersebut.
Unggul mencontohkan, pembiayaan listrik, ledeng atau bandwidth internet sebagai keperluan yang bisa dibantu APBD. “Pemeliharaan fasilitas eks-RSBI yang lebih dibandingkan sekolah lain bisa dipahami. Jika memang ada kebutuhan biaya operasional rutin yang tinggi, sekolah bisa mengajukan bantuan pendanaan lewat APBD,” papar Unggul saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Sabtu (31/8/2013).
Unggul menegaskan, bantuan pendanaan paling cepat dianggarkan lewat APBD 2014. Sebab, APBD Perubahan 2013 yang segera disahkan tidak memungkinkan untuk menalangi kebutuhan sekolah eks-RSBI. Jika memang ingin mendapat bantuan, dia menghimbau kepada sekolah untuk segera menyusun RKAS. Pasalnya, RKAS dibutuhkan untuk menyusun daftar pengisian anggaran (DPA) APBD 2014. Setelah APBD Perubahan disahkan, DPA APBD 2014 segera disusun.
Sekolah eks-RSBI, lanjut Unggul, bisa langsung mengajukan RKAS kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Solo. “Yang bisa ditalangi dana bantuan hanya biaya operasional daya dan jasa yang belum bisa terpenuhi lewat sumbangan pengelolaan pendidikan [SPP]. Bukan biaya investasi tertentu, ” tegasnya.
Sebelumnya, Pemkot Solo memutuskan menolak usulan kenaikan SPP SMA eks-RSBI. Namun, sekolah diizinkan untuk menaikkan sumbangan pengembangan sekolah (SPS) sesuai kebutuhan. Jika sekolah membutuhkan sokongan dana operasional selama Tahun Ajaran 2013/2014, bantuan dari APBD Kota Solo siap dianggarkan.
