News
Kamis, 11 Juli 2013 - 16:53 WIB

BI RATE NAIK 6,5% : Pasar Modal Bakal Bereaksi Negatif

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MEDAN- – Keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 50 Bps dari sebelumnya 5,75% menjadi 6,5% diprediksi dapat menimbulkan rekasi negatif dari pelaku pasar modal.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan kenaikan BI Rate hingga saat ini belum terlihat dampak signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Advertisement

“Tapi bisa saja di kemudian hari akan melemah karena persepsi pasar terhadap kenaikan BI Rate tersebut. Akan timbul persepsi negatif kalau laju kredit akan melambat,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/7/2013).

Menurutnya, apabila dilihat dari kenaikan BI Rate sebelum-sebelumnya akan diikuti oleh kenaikan suku bunga perbankan. Pada akhirnya akan mengakibatkan perlambatan kredit dan asumsi-asumsi lainnya.

Dia memperkirakan, dengan kenaikan BI Rate hingga 50 Bps tersebut dapat menekan IHSG ke level 4.500. “Support IHSG terkuat berada pada level 4.480-4.505,” katanya.

Advertisement

Sektor yang diperkirakan akan terkena dampak secara langsung tentu saja saham-saham perbankan. Nantinya akan meluas ke sektor properti yang berakibat pada saham sektor industri dasar.

Saham emiten semen, kata dia, juga diprediksi akan terkena dampak kenaikan BI Rate tersebut. Selain itu, saham sektor perdagangan juga akan tergerus karena semua kebijakan di setiap sektor akan bermuara pada kebijakan perbankan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif