News
Senin, 19 November 2012 - 15:15 WIB

Bersejarah, Obama Disambut Puluhan Ribu Orang di Myanmar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Barack Obama (kanan) merangkul Aung San Suu Kyi di kediaman Suu Kyi di Yangon, Senin (19/11/2012). (news.yahoo.com)

Barack Obama (kanan) merangkul Aung San Suu Kyi di kediaman Suu Kyi di Yangon, Senin (19/11/2012). (news.yahoo.com)

YANGON –  Presiden Amerika Serikat Barack Obama tiba di Myanmar untuk sebuah lawatan bersejarah. Kunjungan itu dimaksudkan untuk lebih mendorong reformasi politik di negeri itu.

Advertisement

Kedatangan Obama disambut puluhan ribu orang yang telah berbaris di pinggir-pinggir jalan yang dilintasi Obama dari bandara Yangon.

Seperti diberitakan AFP, Senin (19/11/2012), iring-iringan kendaraan Obama melintasi jalanan dari bandara Yangon menuju pusat kota. Sepanjang perjalanan, puluhan ribu orang melambai-lambaikan bendera Myanmar dan AS. Sebagian orang meneriakkan “Amerika.” Ada pula poster bertuliskan “Legend, hero of our world”.

Obama hari ini menemui Presiden Thein Sein di gedung parlemen di Yangon. Ini merupakan kali pertama seorang presiden AS berkunjung ke Myanmar. Obama juga dijadwalkan bertemu dengan pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Advertisement

Dalam kunjungan bersejarahnya di Myanmar, Obama akan mengumumkan janji bantuan senilai US$ 170 juta untuk negeri yang baru keluar dari kepemimpinan militer selama bertahun-tahun itu.

Dana yang akan diberikan AS dalam periode 2 tahun itu, akan ditujukan untuk proyek-proyek masyarakat sipil yang dirancang untuk membangun institusi-institusi demokratis dan memperbaiki pendidikan di Myanmar.

“Kami bisa memanfaatkan bantuan itu untuk membantu menghargai langkah-langkah positif yang telah diambil pemerintah dan rakyat Burma (Myanmar), karena kami ingin reformasi dari atas ke bawah ini menjangkau rakyat yang terbawah di Burma,” kata seorang pejabat senior AS seperti dilansir kantor berita AFP.

Advertisement

Disebutkan pejabat AS tersebut, bantuan senilai US$ 170 juta itu merupakan awal dari misi bantuan jangka panjang AS untuk Myanmar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif