SOLOPOS.COM - Ilustrasi ilmuwan. (Freepik)
Solopos.com, JAKARTA -- Baru-baru ini para ilmuwan tengah menyoroti temuan virus baru asal Tiongkok bernama virus G4. Virus ini berkerabat dengan H1N1 yang mewabah pada 2009.
Virus G4 ditemukan oleh sekelompok ikmuwan dari China Agricultural University (CAU). Mereka setidaknya menneliti 30.000 swab hidung yang diambil dari babi di rumah pemotongan pada 2011-2018.
Hasilnya, para ilmuwan berhasil mengisolasi 179 virus flu babi. Mayoritas merupakan virus G4 atau salah satu dari 5 strain G lainnya.
"Virus G4 menunjukkan peningkatan tajam sejak 2016 dan merupakan genotip predominan yang beredar pada babi yang terdeteksi di sedikitnya 10 provinsi," tulis para ilmuwan dalam laporannya di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, dikutip dari Sciencemag, sebagaimana diberitakan Detik.com, Selasa (30/6/2020).
Warga Ngeyel Tak Pakai Masker, Camat Manisrenggo Klaten Ngelus Dada
Para ilmuwan itu lalu melakukan eksperimen soal virus itu termasuk mengujinya pada ferret (Mustela putorius furo). Mamalia ini lazim dipakai dalam riset flu lantaran memiliki gejala yang mirip pada manusia seperti demam, batuk, dan bersin.
Dari eksperimen itu ditemukan virus ini sangat menular. Ia mampu mereplikasi diri pada sel-sel manusia. Ia memicu gejala yang lebih serius pada ferret dibanding virus lainnya. Selain itu, kekebalan terhadap flu pada umumnya tidak memberikan perlindngan terhadap virus ini.
Tak hanya itu, dari tes antibodi yang dilakukan memperlihatkan 10,4 persen pekerja di industri babi telah terinfeksi. Tes itu juga menunjukkan 4,4 persen populasi umum terpapar virus baru itu.
Meski demikian, virus G4 ini sudah menular dari binatang ke manusia. Namun, hingga kini, belum ditemukan bukti penularan dari manusia ke manusia.
Gojek, Luna Maya, dan Publik Figur Salurkan Sembako untuk Pekerja Harian Soloraya