News
Rabu, 16 Juni 2010 - 15:27 WIB

Berkeliaran di kota, PSK Gunung Butak dikumpulkan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Espos)–Karena sering berkeliaran (saba) di Kota Purwodadi, sebanyak 50 pekerja seks komersial yang menghuni lokalisasi Gunung Butak, Toroh dikumpulkan untuk diberi pengarahan oleh Polres Grobogan, Rabu (16/6).

“Polres Grobogan sedang menggelar ‘Operasi Pekat Candi 2010’, salah satu kegiatannya memberi pengarahan kepada PSK agar tidak berkeliaran di Kota Purwodadi,” jelas Kasubag Kerma Polres Grobogan Iptu Sudarwati kepada wartawan,  usai melakukan pembinaan para PKS Gunung Buthak di rumah Ketua RT 08 RW.06, kemarin.

Advertisement

Menurut Iptu Sudarwati mewakili Kapolres Grobogan AKBP Eko Wahyudi Krisgiono, para PSK penghuni Gunung Butak ditengarai sering berkeliaran di Kota Purwodadi atau di tempat mangkal liar, ketika tamu (hidung belang) di kompleks sepi.

Kondisi ini, lanjutnya, seharusnya mendapat perhatian dari dinas terkait. Keberadaan PSK di lokalisasi Gunung Butak harus dipantau jangan sampai mereka meninggalkan kompleks dan berkeliaran di Kota Purwodadi, karena akan memperburuk citra kota ini yang baru mendapat penghargaan Adipura.

“Saya ingatkan, tujuan dilokalisir agar tidak berkeliaran. Jika setelah pembinaan ini ada yang berkeliaran akan saya garuk dan dibawa ke Mapolres,” tegas Iptu Sudarwati.

Advertisement

Salah satu penghuni Gunung Butak kepada wartawan mengaku, terpaksa keluar kompleks dan mencari tamu di Kota Purwodadi, karena sepi tamu. Padahal ia harus membiayai keluarga dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Terpisah Ketua RT setempat, M Zaini menyatakan, jumlah penghuni Gunung Butak sekitar 60 orang. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak jika ada penghuni yang berkeliaran di Kota Purwodadi. “Bisa saja mereka pamitan pulang kampung atau keluar untuk beli sesuatu ke induk semangnya, ternyata ke Kota Purwodadi,” tuturnya.

Sementara menurut petugas Puskesmas Toroh, Puji Mulyati, para PKS  di Gunung Butak disuntik vitamin B12 dan diphenhydramine setiap pekannya. kemudian tiga bulan diperiksa darahnya untuk mengetahui apakah terinfeksi HIV/AIDS atau tidak.

Advertisement

rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif