News
Selasa, 11 Desember 2018 - 18:20 WIB

Beredar Rekaman Dubes Saudi Minta Maaf, GP Ansor: Kita Maafkan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Beredar rekaman suara Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Osamah Muhammad Al Suaib, soal pernyataannya yang dinilai menyudutkan Nahdlatul Ulama (NU). Rekaman yang beredar melalui akun Facebook Imron Hamid itu merupakan permintaan maaf Osama yang disampaikan melalui Yenny Wahid.

“Ini adalah rekaman suara Dubes Saudi Arabia yang meminta maaf ke warga NU melalui Mbak Yenny Wahid,” demikian keterangan yang menyertai unggahan tersebut, Minggu (10/12/2018).

Advertisement

Menurut Imron, penyebaran rekaman suara antara putri kedua Gus Dur dengan Osama tersebut sudah seizin kedua tokoh tersebut. Namun, tidak semua pembicaraan mereka dipublikasikan dalam rekaman berdurasi singkat itu.

Dalam permintaan maaf tersebut, Osama menyatakan dirinya mencintai rakyat Indonesia dan menghargai NU serta ormas Islam lainnya. Terkait pernyataannya yang dinilai menyinggung NU, dia beralasan ada seseorang yang ingin menghancurkan hubungan baiknya dengan NU.

Advertisement

Dalam permintaan maaf tersebut, Osama menyatakan dirinya mencintai rakyat Indonesia dan menghargai NU serta ormas Islam lainnya. Terkait pernyataannya yang dinilai menyinggung NU, dia beralasan ada seseorang yang ingin menghancurkan hubungan baiknya dengan NU.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya, saya cinta rakyat Indonesia. Saya menhghargai NU, Muhammadiyah, dan seluruh organisasi Islam. Seseorang mencoba menghacurkan hubungan baik antara saya dengan Nahdlatul Ulama, antara saya dengan rakyat Indonesia. Sampaikan salam hangat kepada saudari saya. Insya Allah saya akan kembali minggu depan untuk menyelesaikan semuanya,” kata Osama dalam rekaman itu.

Unggahan berisi rekaman suara Osama itu juga dibagikan di akun Facebook Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. Dia menyatakan memaafkan kicauan Osama.

Advertisement

Senin (3/12/2018) lalu, cuitan Osama yang menyinggung peristiwa pembakaran bendera tauhid pada Oktober lalu menuai protes dari GP Ansor. Dalam surat yang ditujukan ke Kemlu, GP Ansor meminta Dubes Saudi memberikan klarifikasi karena telah menyebut organisasinya sebagai organisasi yang menyimpang secara akidah.

Selain itu, PB Nahdlatul Ulama‏ juga langsung merespons cuitan Dubes Saudi tersebut dengan merilis pernyataan sikap resmi. Pernyataan sikap PBNU terkait komentar dari Dubes Saudi untuk RI Osamah Al-Suaibi.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif