News
Selasa, 9 Januari 2018 - 06:00 WIB

Berbahan Daun Rontok, Bikin Camilan Ini Butuh 1 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hasil jadi Momiji (Youtube)

Berbahan daun rontok makanan ini dibikin selama satu tahun.

Solopos.com, MINOH – Kuliner dari berbagai belahan bumi tak jarang mengundang decak kagum. Salah satunya Tempura Daun Maple yang meski terlihat sederhana, pembuatannya perlu waktu lebih dari satu tahun.

Advertisement

Tempura Daun Maple memiliki nama Jepang Momiji. Secara sederhana camilan tersbut merupakan daun maple yang diasinkan, diberi tepung, kemudian digoreng kering. Di balik kesederhanaannya itu, camilan tersebut merupakan camilan khas Kota Minoh, Jepang yang sudah ada sejak tahun 1300-an.

Dilansir Great Big Story, Kamis (4/1/2018), kini Tempura Daun Maple hanya bisa ditemukan di Kota Minoh. Salah satu penjual Momiji yang masih aktif hingga sekarang adalah Setsuko Hisakuni. Kepada Great Big Story, Setsuko menjelaskan tahapan panjang sebelum daun maple bisa digoreng dan menjadi Momiji.

“Saya sudah membuat Momiji selama 50 tahun terakhir. Seingatku setelah saya menikah. Toko Momiji yang ku kelola sudah berdiri sejak 80 tahun lalu,” jelas Setsuko.

Advertisement

Untuk membuat camilan legendaris tersebut, Setsuko rutin pergi ke kebun maple untuk mencari daun rontok.  Setsuko menegaskan dia tidak mengambil daun yang masih menempel di pohon. Setsuko secara teliti mengambil daun-daun maple yang sudah rontok.

“Kamu tidak ingin mengambil daun maple merah, tapi daun maple kuning. Karena daun maple kuning memiliki urat yang lembut dan mudah saat digarami,” jelas Tetsuko.

Setelah mengumpulkan daun maple, Tetsuko membersihkan daun dan menggarami daun layaknya telur asin. Bukan untuk waktu satu atau dua pekan, daun maple diasinkan selama satu tahun. Setelah batas waktu terpenuhi, daun akan diambil. Dari video yang diunggah Great Big Story, daun-daun tersebut masih tetap kuning, hanya sedikit menua warnanya, dan masih utuh layaknya daun maple.

Advertisement

Daun-daun maple yang sudah diasinkan dicuci ulang agar bisa dipisahkan satu sama lain. Setelah itu proses penggorengan dimulai. Layaknya memegang kertas agar tidak sobek, Tetsuko secara hati-hati mencelupkan daun maple ke adonan tepung kemudian menggorengnya hingga kering.

Meski sudah berdiri selama 80 tahun, toko Tetsuko tak selalu kedatangan pengunjung yang mengaku baru pertama kali mengetahui ada camilan seperti Momiji. Dalam keterangannya, Tetsuko menggambarkan Momiji berasa manis asin, rasa manis berasal dari adonan tepung yang diberi gula.

 

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Unik Kuliner Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif