News
Rabu, 27 Januari 2021 - 09:15 WIB

Beragam Motif di Balik Penyebaran Hoaks Vaksin Covid

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Vaksin Covid-19. (Bisnis-Bloomberg)

Solopos.com, SOLO -- Maraknya hoaks mengenai vaksin Covid -19, pemerintah mengajak masyarakat Indonesia untuk melawannya.

Berdasarkan data yang dipaparkan Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Septiaji Eko Nugroho, hingga saat ini ada 83 hoaks terkait keamanan vaksin.

Advertisement

Termasuk salah satunya adalah hoaks meninggalnya seorang tentara, Mayor Infantri Sugeng Riyadi setelah divaksinasi.

Baca Juga: Tega, Suami Ini Pinjam Uang Istri Untuk Nikahi Wanita Lain

Advertisement

Baca Juga: Tega, Suami Ini Pinjam Uang Istri Untuk Nikahi Wanita Lain

“Akhir-akhir ini isu dominan adalah hoaks terkait vaksin Covid -19. Kami mencatat ada 83 hoaks terkait dengan vaksin Covid-19, dan viralitasnya cukup tinggi, karena 42% terkait dengan isu keamanan dan kemanjuran termasuk hoaks kematian Mayor Sugeng,” ujar dia dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Selasa (26/1/2021).

Pada kesempatan itu, ia pun mengungkap motif dari penyebaran hoaks vaksin Covid-19 yang begitu masif.

Advertisement

"Penyebaran hoaks ini memiliki beragam motif, termasuk motif ekonomi juga ada juga niat jahat di baliknya," tambah dia.

Lebih lanjut, Septiaji menganalisis ada beberapa kelompok masyarakat yang terpengaruh oleh hoaks vaksinasi ini.

“Ada kelompok masyarakat yang sebenarnya bukan keluarga antivaksin, anak-anaknya divaksin BCG dan Difteri, tapi mereka lebih percaya teori konspirasi, sehingga menganggap Covid-19 ini flu biasa sehingga tidak perlu divaksin. Kelompok lainnya adalah kelompok yang mau divaksin dan sadar soal pentingnya vaksinasi Covid-19 tapi mereka memiliki bias. Misalnya bias anti-China atau antibarat,” terangnya.

Advertisement

Baca Juga: Komnas HAM Kira Laporan Tewasnya 6 Laskar FPI ke ICC Tak Manfaat

Untuk tidak mudah termakan hoaks Covid-19, masyarakat diimbau agar mengkonsumsi informasi dari sumber yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Apalagi informasi yang sangat penting yang akan menjadi penentu untuk membuat keputusan dalam hidup kita. Maka kita perlu mengenal dokter atau pakar yang bisa kita percaya dan jauhi orang-orang yang tidak kita percayai," imbuhnya.

Advertisement

Baca Juga: Bendahara Desa di Sragen Tak Pegang Uang Tunai, Siskeudes Sebabnya…

Jadi Korban Hoaks

Sugeng Riyadi merupakan salah satu korban dari hoaks vaksin Covid -19. Ia diberitakan meninggal dunia setelah mendapat vaksinasi, Jumat (15/1/2021).

“Saya ditunjukkan melalui pesan WhatsApp, bahwa saya dikabarkan meninggal dunia. Saya pertama kali mendengar berita ini justru dari komandan saya Dandim 0817/Gresik, Letkol Taufik Ismail, kemudian saya diajak foto selfie untuk menangkal berita tidak benar itu,” beber Mayor Sugeng .

Baca Juga: Audiens Solopos FM Pilih Prokes Diperketat Daripada Perpanjang PPKM

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menyebut hal ini adalah modus baru.

“Ini modus baru yang mencampurkan fakta bahwa ada tentara meninggal dan ditautkan dengan fakta pak Mayor Sugeng divaksin,” ungkap Semuel.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif