News
Rabu, 14 Oktober 2015 - 16:45 WIB

BENTROKAN ACEH : Jokowi : Kekerasan Bermotif Agama Merusak Kebinekaan Tunggal Ika

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bentrokan di Singkil, Aceh (Setkab.go.id)

Bentrokan Aceh yang terjadi Selasa (14/10/2015) dinilai Presiden Jokowi mampu merusak kebhinekaan tunggal ika.

Solopos.com, SOLO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memperoleh laporan mengenai peristiwa kekerasan atau bentrokan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Selasa (14/10/2015) siang.

Advertisement

“Untuk itu, saya telah perintahkan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan dan Kapolri Badrodin Haiti untuk segera mengambil langkah cepat dalam menghentikan kekerasan, menjamin perlindungan bagi setiap warga negara, membangun perdamaian dan kerukunan bersama,” kata Presiden Jokowi melalui fan page Facebooknya yang diunggah Rabu (14/10/2015) beberapa saat lalu, terkait adanya bentrokan di Aceh.

Presiden menegaskan, penegakan hukum juga harus dilakukan dengan tegas sehingga peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. Menurut Presiden Jokowi sebagaimana dilansir laman Setkab.go.id, Rabu (14/10/2015), kekerasan atas nama apapun, apalagi berlatar agama dan keyakinan merusak kebhinekaan tunggal ika.

“Hentikan kekerasan di Aceh Singkil. Kekerasan berlatar apapun, apalagi agama dan keyakinan merusak kebhinekaan,” kata Presiden Jokowi melalui akun Twitternya @jokowi yang juga diunggahnya beberapa saat lalu.

Advertisement

Presiden Jokowi berharap peristiwa ini tidak merembet ke mana-mana, dan bisa diselesaikan dengan baik dan adil.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kerusuhan yang terjadi di Aceh Singkil  bermula ketika sekelompok orang bersenjata tajam mendatangi salah satu tempat ibadah di Desa Suka Makmur dan membakarnya.

Menurut Bupati Aceh Singkil Safriadi akibat kejadian itu satu orang meninggal dunia dan tujuh korban lainnya menderita luka-luka. Bupati menyebutkan situasi di daerahnya saat ini mulai tenang dengan penjagaan tambahan dari aparat keamanan.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif