News
Rabu, 11 September 2019 - 15:31 WIB

Bentrok TNI dan Warga di Urut Sewu Kebumen, 1 Tertembak

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KEBUMEN — Bentrokan kembali terjadi antara warga dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di kawasan Urut Sewu, Kebumen Jawa Tengah. Bentrokan yang terjadi di Desa Brecong Kecamatan Buluspesantren mengakibatkan 10 orang mengalami luka-luka dan satu orang tertembak peluru karet.

Sekretaris Urut Sewu Bersatu Widodo Sunu Nugroho mengemukakan kejadian tersebut berawal dari penolakan pemagaran yang dilakukan oleh TNI di kawasan tersebut.

Advertisement

“Tadi pagi masyarakat yang hendak mengamankan lahan pertaniannya yang terkena pemagaran tersebut langsung dihadang satu pasukan tentara yang sudah dilengkapi atribut huru-hara,” ujar Sunu saat dihubungi Suara.com, Rabu (11/9/2019).

Saat mendekati lahan pertanian, jelas Sunu,blokade sudah dilakukan pasukan tersebut. Bentrokan akhirnya tak terhindarkan antara warga dengan TNI.

“Warga dipukuli dan dikejar. Rata-rata dipukuli di bagian kepala, tangan, punggung dan kaki. Bahkan, satu perempuan juga terkena pukulan,” kata Sunu.

Advertisement

Sunu mengemukakan setidaknya 11 warga terluka dan satu di antaranya terkena tembakan peluru karet di bagian bokong. Lebih lanjut, Sunu mengemukakan bentrokan tersebut merupakan perlawanan warga yang tak rela lahan pertanian milik mereka dipagar tanpa ada persetujuan.

“Pemagaran ini merupakan lanjutan dari program yang dilakukan tentara yang mulai dilakukan pada Tahun 2013 kemudian Tahun 2015 dan 2019. Untuk tahun ini ada tiga desa di kawasan Urutsewu yang dilakukan pemagaran, yakni Desa Entak, Desa Brecong dan Desa Setrojenar,” ujarnya.

Setelah aksi tersebut, warga kemudian melakukan aksi di Kantor Bupati Kebumen. Dalam aksi tersebut, warga diterima Bupati Kebumen Yazid Mahfud.

Advertisement

“Tadi juga ada perwakilan dari BPN. Intinya, bupati meminta agar pemagaran dihentikan dulu. Sedangkan dari pihak BPN meminta dibicarakan dulu,” ujarnya.

Kini, warga yang tergabung dalam USB membuat posko di Kecamatan Buluspesantren.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif