SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)
Solopos.com, JOGJA — Bentrok antara massa simpatisan PDIP dengan PPP di Kota Jogja, Sabtu (5/4/2014), diduga dipicu kabar perusakan atribut kampanye PPP. Perusakan di Ngabean, Ngampilan, Kota Jogja, itu dilakukan oleh orang-orang berkaus merah yang diduga simpatisan PDIP.
Berdasarkan pantauan Harian Jogja, Sabtu, politisi PDIP, Chang Wendryanto, terlihat sibuk untuk menenangkan basis massa pendukungnya. Dia mengakui peristiwa tawuran itu dipicu adanya kabar perusakan alat peraga kampanye milik PPP.
“Akibat isu itu, saat masa kami pulang dari kampanye lewat di Selatan perempatan Ngabean langsung diserang oleh beberapa orang berjaket hitam,” kata Chang saat ditemui dilokasi, kemarin.
Ia berharap agar masa PDIP tidak terpancing dengan isu-isu yang berkembang. Sebab kemungkinan ada oknum-oknum tertentu yang ingin memperkeruh suasana kenyamanan di Jogja. “Jangan mudah terpancing isu-isu yang coba memperkeruh suasana. Karena, kalau sampai terpancing malah akan merugikan kita sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LP2) DPC PPP Kota Jogja, Muhammad Harris mengaku bersedih karena peristiwa itu. Padahal segala upaya sudah dilakukan supaya bentrokan tidak berulang tapi pada akhirnya peristiwa di Nitikan kembali terjadi. “Saya enggak mau banyak komentar. Yang jelas saya sangat bersedih atas kejadian itu,” ungkapnya.
Dia menegaskan, jika pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga suasana Kota Jogja tetap damai. Setelah bentrok, PPP melakukan koordinasi rapat internal partai guna meredam dan menghindari agar bentrokan tidak terjadi lagi. “Sampeyan tahu sendiri, bagaimana upaya kita untuk mencegah aksi serupa kembali terjadi. Tapi yang jelas kami tetap berkomitmen untuk menjaga kondisi tetap aman,” tegasnya.