SOLOPOS.COM - Kelompok Abu Sayyaf (www.ibtimes.com)
Sebanyak 3 tentara Filipina dan lima militan Abu Sayyaf tewas dalam bentrok di Bohol, Filipina.
Solopos.com, JAKARTA — Pasukan Filipina menumbangkan sedikitnya lima orang terduga militan Abu Sayyaf. Namun, dalam baku tembak yang berlangsung di Provinsi Bohol tersebut, tiga orang pasukan Filipina juga tewas.
Baku tembak antara pasukan Filipina dengan Abu Sayyaf ini terjadi setelah kedutaan Amerika Serikat dan Kanada memberi peringatan atau melarang warganya berpergian ke daerah Bisaya Tengah, termasuk Cebu dan Bohol. Lokasi ini kemungkinan menjadi tempat kelompok pemberontak melakukan penculikan selama hari besar negara yang mayoritas penduduknya menganut Katolik tersebut.
Cebu dan Bohol merupakan dua daerah tujuan wisata terpopuler di negara tersebut. Doa daerah ini memiliki jarak yang cukup jauh dari daerah yang menjadi markas Abu Sayyaf, sebuah kelompok pemberontak yang terkenal dengan tindakan pemerassan, pembajakan, dan penculikan untuk meminta tebusan.
“Kami menerima laporan bahwa lima orang dari pihak musuh tewas dan kami juga menyita empat senjata api bertenaga tinggi dari mereka. Namun, sayangnya tiga orang dari pihak pemerintah juga tewas dan dua lainnya terluka,” sebut juru bicara Militer Kolonel Edgard Arevalo seperti dikutip Bisnis/JIBI dari Reuters, Selasa (11/4/2017).
Kepala Pasukan Bersenjata Jenderal Eduardo Ano mengatakan pasukan keamanan melancarkan operasi setelah mendapatkan informasi bahwa ada kelompok bersenjata beranggotakan 10 orang terlihat menaiki tiga buah kapal di sepanjang Sungai Sitio Iilaya di Kota Inabanga. Tidak diketahui apa yang menjadi alasan sekelompok orang tersebut melakukan perjalanan ke Bohol.
Pada awal bulan ini, pasukan di bawah komando pemerintah juga membunuh lebih dari 10 orang militan Abu Sayyaf dalam sebuah usaha membebaskan tawanan Vietnam. Abu Sayyaf saat ini disebutkan menawan puluhan orang tawanan di sebuah pulau bagian selatan bernama Jolo.