News
Rabu, 1 Juli 2015 - 15:10 WIB

BELI IPHONE DAPAT SABUN : Pelapor Ternyata Merchandise Manager Elevenia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Danis Darusman mengeluhkan pesanan Iphone 6 Plus pesanannya yang keliru (Istimewa/Twitter)

Dugaan penipuan online menjadi buah bibir di kalangan netizen.

Solopos.com, JAKARTA – Beberapa hari terakhir, jagat maya dihebohkan kasus penipuan situs penjualan online. Hal ini berdasarkan pengakuan akun Danis Darusman yang mendapatkan sabun setelah memesan Iphone 6 Plus melalui situs penjualan Lazada.

Advertisement

Di akun Twitternya, @danisdarusman, Danis menuliskan adanya kesalahan dalam pengiriman barang yang dipesannya di situs belanja tersebut. Awalnya, Danis berniat membeli iPhone 6 Plus. Namun alangkah kagetnya dia saat barang yang diterima merupakan sabun batangan.

“Beli iphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo,” tulis Danis, Senin (29/6/2015).

Dilansir Okezone, Rabu (1/7/2015), Danis Darusman yang memakai nama Koh Danis di akun Twitternya disebut-sebut tercatat sebagai Merchandise Manager Elevenia di bawah naungan PT XL Planet Digital Greater Jakarta Area, yang tidak lain adalah kompetitor perusahaannya.

Advertisement

Praktisi bisnis Rhenald Kasali berpendapat, Danis bisa terancam dipenjara lantaran sudah mencemarkan nama baik perusahaan. Dalam kasus ini, Danis bisa terkena ancaman pasal mencemarkan nama baik atau pasal perbuatan tak menyenangkan.

“Bisa (dipenjara), karena merugikan reputasi Lazada, yang kena bukan hanya orang yang buat (Danis) tapi juga yang menyebarluaskan. Jadi perusahaan bisa saja melakukan pelaporan supaya membuat masyarakat jera karena masyarakat kan harus dididik,” ungkap Rhenald, Rabu (1/7/2015).

Dia menjelaskan, fenomena black campaign memang tengah marak di Indonesia. Orang saling menjelekkan satu sama lain, lanjut Rhenald, menyebarkan fitnah yang sering kali adalah gerakan individu bukan institusi.

Advertisement

Masyarakat, lanjutnya, harus disadari atas kejailan seperti ini yang acap kali bisa menjadi boomerang. Pasalnya situasi seperti ini mudah dilacak.

“Polisi sangat mudah untuk mencari mereka, mengejar mereka, kalau motif mereka segera ketahuan apalagi mereka bekerja di kompetitor, ini bisa jadi dampak negatif buat si penyebar,” jelasnya. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif