Jakarta–Bursa Efek Indonesia (BEI) melayangkan peringatan tertulis I kepada PT Katarina Utama Tbk (RINA) terkait dugaan penyelewengan dana IPO dan penggelembungan aset perseroan. Direktur Utama RINA Fazli Bin Zainal Abidin berkali-kali tidak memenuhi panggilan BEI.
“Kita sudah berikan peringatan tertulis I kepada RINA,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito dalam acara Annual Report Awards di Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (22/9) malam.
Menurut Eddy, BEI telah berkali-kali memanggil manajemen RINA, terutama Dirut Fazli bin Zainal Abidin. Namun sejauh ini Fazli tak memenuhi panggilan BEI.
Dari seluruh manajemen RINA yang ekspatriat asal Malaysia, diduga hanya tersisa Direktur Keuangan Izzuddin Mahmood yang masih berada di Indonesia. Sedangkan Fazli dan jajaran direksi lain diduga telah lari ke Malaysia.
“Kita sudah coba segala upaya memanggil Fazli untuk meminta keterangan soal dugaan penyelewengan IPO itu. Tapi dia belum memenuhi, alasannya inilah, itulah. Ya kita tunggu saja, peringatan tertulis I sudah kita kasih. Kita lihat nanti saja perkembangannya,” ujar Eddy.
RINA memperoleh dana IPO senilai Rp 33,6 miliar pada penawaran Juli 2009 yang rencananya digunakan untuk membeli peralatan, modal kerja, serta menambah kantor cabang. Hingga saat ini, tidak ada realisasi yang signifikan dalam pembelian peralatan, modal kerja serta penambahan kantor cabang.
dtc/try