News
Jumat, 14 Mei 2021 - 16:21 WIB

Begini Kisah Seleksi Jadi Imam di Uni Emirat Arab

Newswire  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang calon imam dari Indonesia mengikuti seleksi. (Antara)

Solopos.com, MALANG -- Kemenag melakukan seleksi imam masjid asal Indonesia yang akan diberangkatkan untuk bertugas di wilayah Uni Emirat Arab (UEA).

Mengutip Antara, Jumat (14/5/2021), pemilihan imam asal Indonesia ke UEA tersebut, merupakan permintaan khusus dari Pangeran UEA Syeikh Mohammed bin Zayed, kepada Presiden Joko Widodo.

Advertisement

Dalam waktu tiga tahun, pemerintah UEA menginginkan sebanyak 200 imam asal Indonesia yang bertugas di Abu Dhabi. Sebanyak 27 orang imam dari Indonesia telah terpilih untuk berangkat, dan bertugas di Uni Emirat Arab.

Baca Juga : Kareem Abdul-Jabbar Jadi Nama Penghargaan NBA

Advertisement

Baca Juga : Kareem Abdul-Jabbar Jadi Nama Penghargaan NBA

Sebanyak 27 orang calon imam tersebut, telah menjalani proses seleksi yang sangat ketat. Para imam tersebut, berasal dari Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, dan Riau.

Keputusan tersebut, telah dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab di Abu Dhabi, bernomor B-00166/Abu Dhabi/210414 pada 14 April 2021, tentang Hasil Seleksi Imam Asal Indonesia.

Advertisement

Tes Wawancara

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi para calon imam tersebut, di antaranya adalah mampu menghafal Al Quran 30 juz, memiliki kualitas bacaan tartil, dan tahsin atau suara yang merdu, fiqih salat, bahasa Arab, dan memiliki paham moderat.

Dua orang dari 27 calon imam yang akan bertugas di Uni Emirat Arab tersebut, dari wilayah Malang Raya. Mereka adalah Al Rizhal Tisma Wahid Maulana dan Muhammad Shohibul Huda. Keduanya, telah menjalani serangkaian tes seleksi sebelum terpilih menjadi imam di UEA.

Proses seleksi awal dilakukan berdasarkan daftar riwayat hidup. Setelah lolos, lantas ada tes hafalan Alquran 30 juz, pemahaman agama fiqih ibadah, dan pemahaman kebahasaan, bahasa Arab.

Advertisement

Baca Juga : Covid India Tembus 24 Juta Kasus, Varian Virus Cepat Menyebar

Tahapan paling sulit yang harus dihadapi adalah pada saat melakukan tes tahap kedua, di hadapan empat orang penguji, yang merupakan para syeikh asal Uni Emirat Arab.

Calon imam diminta untuk membaca surat Al Fatihah dan membaca surat lain dalam Al Quran, sesuai keinginan para syeikh. Proses wawancara, dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab. Imam yang terpilih bisa langsung didampingi oleh keluarganya untuk tinggal di UEA.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif