News
Selasa, 20 Februari 2024 - 11:52 WIB

BBPMP Jateng: Perlu Kolaborasi untuk Sosialisasikan Kurikulum Merdeka

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BBPMP Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti (tengah) ketika ditemui di sela-sela acara rapat koordinasi di The Sunan Hotel Solo, Senin (19/2/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBMP) Jawa Tengah mendorong adanya kolaborasi antarunsur untuk mensosialisasikan Kurikulum Merdeka ke masyarakat.

Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti mengatakan salah satu cara agar Kurikulum Merdeka tersosialisasikan secara luas dengan masyarakat memerlukan kolaborasi pentahelix. Kolaborasi pentahelix terdapat lima unsur yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

Advertisement

“Posisi kami di BBPMP Jateng posisi sangat strategis untuk menggandeng semua pihak karena kami adalah pajangan tangan dari Kemendikbudristek yang tugasnya memberikan pendampingan kepada Pemda,” kata dia ketika ditemui wartawan di sela-sela rapat koordinasi di The Sunan Hotel Solo, Senin (19/2/2024).

Bersamaan dengan itu, BBPMP Jateng menggelar Rapat Koordinasi Terpadu Penjaminan Mutu Pendidikan di The Sunan Hotel Solo, Senin-Rabu (19-21/2/2024).

Nugraheni mengatakan rakor terpadu tersebut berfokus pada empat agenda prioritas. Pertama, implementasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi PPDB untuk memastikan akses pendidikan yang terjangkau.

Advertisement

Kedua, pengangkatan Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Dia mengatakan transformasi ini bertujuan mengatasi ketertinggalan pembelajaran. 

Ketiga, pelaksanaan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP). Dia menyebut kebijakan ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif.  

Keempat, implementasi Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data. Program ini bertujuan menilai kinerja pemerintah daerah dan satuan pendidikan.

Advertisement

Selain itu, Nugraheni mengatakan rapat Koordinasi Terpadu ini bertujuan melakukan kolaborasi untuk seluruh unsur pemangku kepentingan pendidikan. Maka acara tersebut mengundang lebih dari 250 peserta dari berbagai instansi terkait di Jateng. 

“Kami berharap Rapat Koordinasi Terpadu ini dapat menjadi momentum bagi semua pemangku kepentingan pendidikan untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan pendidikan bermutu di Provinsi Jawa Tengah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif