News
Rabu, 15 Juni 2011 - 09:21 WIB

Bayi diduga tertukar di RSUD Muntilan

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pasangan muda, Muhammad Afid, 25 dan Atun, 21, begitu bergembira menyambut kelahiran anak pertamanya. Sayangnya, kebahagiaan itu terusik, lantaran anak yang ketika lahir di RSUD Muntilan, Kabupaten Magelang diketahuinya berjenis kelamin laki-laki, saat tiba di rumah ‘berubah’ menjadi perempuan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Dengan penuh kasih sayang, Atun menimang-nimang bayi mungil yang digendongnya. Ketika Alfina Nur Afidatun, demikian bayi itu diberi nama, menangis, Atun membawanya masuk. “Sebentar saya susui dahulu,” katanya saat ditemui di rumahnya di Dusun Randugunting, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Selasa (14/6).

Advertisement

Afid mengungkapkan, anak itu tetap dirawatnya dengan kasih sayang. Namun, hingga kemarin, ia masih terus mengupayakan kejelasan tentang anak tersebut, apakah itu benar bayi yang dilahirkan istrinya atau bukan.

Ia menuturkan, kejadian bermula ketika Atun melahirkan di RSUD Muntilan pada Jumat (20/5) lalu, sekitar pukul 23.45 WIB, hanya berselang satu jam dari kedatangannya di rumah sakit tersebut. Bayi yang lahir dengan proses melahirkan normal itu kemudian diletakkan di atas perut ibunya selama beberapa detik.

Advertisement

Ia menuturkan, kejadian bermula ketika Atun melahirkan di RSUD Muntilan pada Jumat (20/5) lalu, sekitar pukul 23.45 WIB, hanya berselang satu jam dari kedatangannya di rumah sakit tersebut. Bayi yang lahir dengan proses melahirkan normal itu kemudian diletakkan di atas perut ibunya selama beberapa detik.

Petugas medis yang membantu proses kelahiran segera membawa keluar bayi itu. “Saya tidak diperbolehkan melihat, namun terus saya kejar sambil bertanya, laki-laki atau perempuan, dan dijawab laki-laki,” ujar Afid.

Ia pun lega, karena hal itu telah sesuai dengan hasil USG yang dilakukan ketika kandungan Atun berusia sembilan bulan. Sabtu (21/6) keesokan harinya, ia diminta membawa pulang istri dan anaknya karena telah dinyatakan sehat.

Advertisement

Mereka melayangkan surat kepada pihak rumah sakit, dua hari kemudian mendapatkan jawaban telah terjadi kesalahan administrasi dalam surat kelahiran anak tersebut. Salah satu dokter di bangsal tempat Atun melahirkan, datang ke rumah mereka dan memberikan surat kelahiran baru. Isinya meralat jenis kelamin anak yang dilahirkan Atun dari semula laki-laki menjadi perempuan.

Diperlakukan demikian, tentu saja Atun dan Afid merasa tidak puas. Saat ini keduanya sedang mengupayakan agar pihak RSUD bisa melakukan tes DNA.

Ditemui di tempat terpisah, Direktur RSUD Muntilan, Sasongko mengakui telah terjadi kesalahan administrasi dalam penulisan jenis kelamin. “Memang petugas medis yang membantu proses kelahiran dan petugas administrasi yang mencatat itu berbeda, karena tugas mereka juga berbeda,” jelasnya.

Advertisement

Menurutnya, pihak rumah sakit telah membentuk tim terpadu kasus tersebut, yang terdiri tim medis, kebidanan, keperawatan dan administrasi, yang hasilnya menemukan adanya kesalahan administrasi. Pihaknya juga telah melakukan cek ulang berupa lingkar kepala dan cap telapak kaki, yang hasilnya menyebutkan anak tersebut benar bayi yang dilahirkan Atun.

Atas dasar itu, pihaknya telah menyampaikan surat resmi dan permohonan maaf, serta memberikan surat kelahiran baru yang sudah diralat. “Namun jika pihak orangtua hendak meminta tes ulang, kami siap membantu dan melayani,” pungkasnya.(Wartawan Harian Jogja/Nina Atmasari)

HARJO CETAK

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif