Solopos.com, GARUT — Obral tiket murah untuk masuk surga yang ditawarkan kepada ibu-ibu di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ternyata bagian dari ajaran sesat.
Mereka diiming-imingi masuk surga dengan membayar tiket murah Rp25.000 per bulan. Hal itu ternyata merupakan bagian dari ajaran sesat yang berkembang di Garut.
Menurut Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar, paham tersebut sudah masuk ke41 dari total 42 kecamatan di Garut.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Garut, Dr. H. Cece Hidayat, M. Si, dalam acara Dialog Kebangsaan bertema Membangun Moderasi Beragama, Mengelola Keberagaman, Meneguhkan KeIndonesiaan di Harmoni Hotel, Kamis (30/06/2022).
Cece Hidayat menambahkan, ajaran sesat itu mengiming-imingi tiket surga murah seharga Rp25.000. Salah satu mantan pengikut ajaran sesat itu mengaaku gurunya memintanya untuk tidak mendirikan salat. Sebab, sang guru mengaku dalam kondisi darurat memperjuangkan Negara Islam Indonesia (NII).
Baca juga: Profil Devy Anastasia MasterChef yang Punya Akun di OnlyFans
Sebagai ganti tidak mendirikan salat, maka si mantan pengikut itu diminta membayar infak sebesar Rp25.000 per bulan.
Radikalisme merupakan salah satu masalah yang dihadapi di Garut. Guna menekan persebarannya, butuh kerja sama antar-berbagai pihak di Garut.
Mulai dari Pemkab Garut, Kementerian Agama, ulama, aparat keamanan, hingga masyarakat setempat.
“Fenomena yang terjadi Garut memang dinamis dan luar biasa. Saya telah menjabat sebagai kepala Kantor Kemenag di 8 daerah di Jabar. Di Garut inilah saya merasakan sungguh luar biasa dinamikanya,” ujar Cece Hidayat pada siaran pers yang dikutip Solopos.com dari laman jabar.kemenag.go.id, Selasa (5/7/2022).