SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang putih. (Doc. Solopos.com).
“Hari ini [Selasa] mulai naik lagi, saya jualnya Rp55.000, kemarin padahal cuma Rp45.000,” ujar Gangsal Lestari salah satu pedagang bawang di pasar Beringharjo, Selasa (26/3/2013).
Lestari mengatakan selain harganya tinggi, barangnya pun semakin dibatasi. Pedagang pun semakin cemas dengan tidak stabilnya harga bawang saat ini. Kini stok bawang putih yang dimiliki juga tidak sebanyak pekan lalu.
Hal senada juga disampaikan Yani, salah satu pedagang sayuran lain. Harga bawang putih di lapaknya dijual Rp50.000 per kilogram. “Saya sekarang jualnya Rp50.000, baru hari ini naik. Tiga hari yang lalu saya masih jual Rp33.000. Tadi pemasok sudah nawari barang harganya juga sudah tinggi, Rp44.000,” papar Yani.
Sementara di tingkat tengkulak harga bawang putih masih berkisar Rp35.000 sampai Rp40.000. Daliyem, salah satu pedagang besar mengaku memang bawang putih baru akan datang lagi Rabu, (27/3/2013). Sementara harganya juga masih relatif stabil di tingkat pedagang besar sebagai tengkulak.
“Memang ada beberapa orang yang memanfaatkan kesempatan dari kondisi bawang putih saat ini. Seharusnya harga paling mahal kalau dari saya Rp35.000, di pedagang eceran Rp45.000,” terangnya.
Salah satu pedagang besar lainnya, Tugiman juga mengatakan di tingkat pengecer harga bawang putih mencapai harga antara Rp55.000 hingga Rp60.000. Selai itu, Tugiman juga mengatakan ketersediaan bawang merah juga menipis. Hal inipun dikeluhkan sejumlah pedagang di pasar ini.
“Bawang merahnya masih di kisaran harga Rp47.000 per kilogramnya. Tapi kalau yang kualitas superior harganya Rp50.000,” imbuhnya.
Lestari juga menambahkan stok bawang di lapaknya hanya tinggal beberapa kilogram saja. Terutama bawang merah, meski harganya juga cukup tinggi, namun sudah beberapa hari ini dirinya kesulitan mendapatkan barang.
“Dari tadi saya cari barang tapi tidak ada. Ini seadanya saja saya jual, laku saja sudah syukur karena tinggal sisa-sisa kemarin saja,” imbuhnya. Holy Kartika N.S