News
Rabu, 1 November 2023 - 19:07 WIB

Bawa Isu Sosial, Prodi Fotografi ISI Surakarta Gelar Kompetisi dan Pameran Foto

Brand Content  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Serangkaian acara Pameran Kompetisi Karya Terbaik Mahasiswa dan Pemenang Lomba Fotografi Tingkat Nasional, Senin (30/10/2023) - Sabtu (4/11/2023) di Monumen Pers Surakarta. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Program Studi Fotografi Institut Seni Indonesia Surakarta bersama dengan Himpunan Mahasiswa Fotografi (HIMAFO) ISI Surakarta menginisiasi acara Pameran Kompetisi Karya Terbaik Mahasiswa dan Pemenang Lomba Fotografi Tingkat Nasional, Senin (30/10/2023) – Sabtu (4/11/2023) di Monumen Pers Surakarta.

Acara secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta, Dr. Ana Rosmiati, S.Pd., M.Hum, Senin, dengan dihadiri Kasubag Umum Monumen Pers Surakarta, Kuncoro Mahendra Suryo.

Advertisement

Dalam sambutannya, Suryo mengutarakan apresiasinya kepada ISI Surakarta secara umum, dan Prodi Fotografi khususnya.

“Ini bukan pertama kali Monumen Pers Surakarta menjalin kerja sama dengan Prodi Fotografi, dan kami berharap ini bisa menjadi acara rutin setiap tahunnya,” tegasnya.

Advertisement

“Ini bukan pertama kali Monumen Pers Surakarta menjalin kerja sama dengan Prodi Fotografi, dan kami berharap ini bisa menjadi acara rutin setiap tahunnya,” tegasnya.

Mengusung tema Speak Through The Photo, kompetisi ini bertujuan menangkap ‘suara-suara’ yang merekam isu sosial yang kemudian tervisualkan dalam bentuk foto.

Rangkaian kompetisi ini dimulai dari Agustus lalu dalam rangka Hari Foto Dunia yang diperingati setiap 19 Agustus. Kompetisi ini terbagi atas 2 kategori, yakni kategori mahasiswa dan kategori umum.

Advertisement

Ada 300 karya yang masuk ke panitia acara. Dari 300 tersebut, 200 karya lolos secara administratif. Dari 200 tersebut, kemudian terpilih lagi menjadi 10.

Sepuluh karya tersebut kemudian dikurasi oleh dewan juri yang terdiri atas para dosen Prodi Fotografi ISI Surakarta yani; Agus Heru Setiawan, S.Sn., M.A, Setyo Tohari Caturiyanto, S.Sn., M.Sn, dan Purwastya Pratmajaya Adi Lukistyawan, S.Sn., M.Sn.

Karya-karya yang masuk dipilih berdasarkan beberapa kriteria, selain teknis, yang utama ialah ketajaman isu yang diangkat dalam foto tersebut.

Advertisement

Hal ini terlihat dari karya-karya yang lolos mengangkat tema-tema yang kuat seperti kesenjangan sosial, konflik sosial dan budaya sosial politik di Indonesia hingga soal isu kekerasan seksual.

Kompetisi dan pameran diperlukan dalam perkembangan seni dan keilmuan fotografi. Hal ini untuk menjaga ekosistem seni dan juga penyebarluasan informasi kepada masyarakat umum soal wacana-wacana di bidang ilmu fotografi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif