News
Rabu, 25 Februari 2015 - 23:40 WIB

BATU AKIK : Batu Giok Aceh 20 Ton Akan Dibagi kepada Warga, Ini Syaratnya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Giok 20 ton yang ditemukan di Aceh (Detik.com)

Batu akik berupa batu giok Aceh seberat 20 ton dibelah pemerintah Nagan Raya. Batu tersebut akan dibagikan kepada warga.

Solopos.com, BANDA ACEH —  Batu giok Aceh seberat 20 kg telah dibelah Pemerintah Nagan Raya. Batu giok yang ditemukan di hutan lindung Nagan Raya tersebut belakangan jadi konflik warga. Batu tersebut nantinya akan dibagikan kepada warga. Syaratnya menunggu hasil keputusan Forum Komunnikasi Pimpinan Daerah Nagan Raya.

Advertisement

Pemerintah Nagan Raua membelah giok 20 ton untuk diamankan agar tidak terjadi konflik antarwarga. Batu tersebut akan diamankan hingga keluarnya keputusan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten setempat.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Nagan Raya, Samsul Kamal, mengatakan, dirinya belum mengetahui sampai kapan batu tersebut akan diamankan di rumah ketua DPRK Nagan Raya yang tidak dipakai. Untuk masalah pembagian, juga akan diatur oleh Forkopimda.

“Mengenai bagaimana batu ini akan dibagikan kita belum tau. Keputusannya ada di Forkopimda yang akan menggelar rapat lagi,” kata Samsul sebagaimana dikutip Detik, Rabu (25/2/2015).

Advertisement

Menurutnya, Dinas Pertambangan hanya bertugas untuk mengamankan batu agar tidak terjadi keributan antar masyarakat. Pemotongan dilakukan setelah ada keputusan dari pemerintah setempat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Nanti terserah Muspida bagaimana proses selanjutnya,” jelasnya.

Giok seberat 20 ton ditemukan Usman, 45, dan warga Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, di hutan lindung pada 9 Februari lalu. Batu tersebut sempat diperebutkan oleh warga setempat dengan masyarakat pendatang.

Advertisement

Warga setempat tak mau mengambil batu karena ada moratorium, di lain pihak warga desa lain ternyata memotong diam-diam. Aparat pun turun tangan untuk menengahi.

“Lokasi hingga kini masih diamankan oleh polisi dan TNI,” tutup Samsul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif