News
Kamis, 10 April 2014 - 15:19 WIB

Banyak Suara Mahasiswa Luar Daerah Tak Terakomodasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemungutan suara dalam Pemilu Legislatif 2014 bagi mahasiswa dari dua perguruan tinggi di Jogja, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), diakomodasi di delapan tempat pemungutan suara (TPS) berbeda.

Meski begitu, diyakini banyak mahasiswa asal luar daerah yang tidak menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2014.

Advertisement

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UNY Tommy Safarsyah mengatakan, potensi mahasiswa luar daerah tidak memilih alias golput sangat besar. Dia mencontohkan di UNY saja, dari sekitar 15.000 mahasiswa, hanya 1.000 lebih yang tercatat di TPS khusus mahasiswa UNY.

“Jika 50 persen mahasiswa UNY itu berasal dari luar daerah, berarti ada 6.000 lebih yang tidak menggunakan hak suaranya,” ujarnya saat ditemui di sela-sela pemungutan suara, Rabu (9/4/2014).

Ketua KPPS TPS 114 UNY Karangmalang, Sutarno, mengatakan, TPS yang dia pimpin merupakan satu dari tiga TPS yang didirikan untuk mengakomodasi suara mahasiswa dari luar DIY yang memiliki hak suara.

Advertisement

Di TPS tersebut, jumlah mahasiswa UNY yang terdaftar memilih sejumlah 478 orang. Sementara, di TPS Mrican ada 270 orang dan di TPS Samirono sebanyak 407 orang.”TPS ini berdiri agar semua mahasiswa UNY dari luar daerah bisa menggunakan hak pilihnya,” ujarnya.

Sutarno mengatakan, kebanyakan mahasiswa pemilih berasal dari luar Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan. Sebenarnya, banyak mahasiswa yang datang untuk mencoblos meski belum terdaftar di DPT.

“Ada yang membawa KTP ada juga yang membawa lembaran A-5 dari KPU Sleman. Untuk sementara kami menolak melayani mereka karena yang terdaftar di DPT yang diprioritaskan,” jelasnya.

Advertisement

Ditambahkan Sutarno, para mahasiswa yang tidak terdaftar di DPT tersebut dilayani sejak pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB dengan syarat surat suara masih tersisa. Sayangnya, surat suara tambahan yang disediakan KPU hanya 2% atau sekitar delapan surat suara dari jumlah DPT.

“Kalau banyaknya mahasiswa pemilih yang datang, saya yakin surat suara habis terpakai, bahkan kurang,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif