News
Minggu, 19 April 2020 - 17:01 WIB

Bantu Warga Terdampak Covid-19, Paguyuban Masyarakat Tionghoa Bagikan Sembako dan Alkes

Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Paguyuban Masyarakat Tionghoa serah terima sembako dan alkes untuk warga di Surabaya. (Istimewa/Doc.)

Solopos.com, SURABAYA - Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya bekerja sama sejumlah beberapa lembaga pemerintahan dan yayasan membagikan sembako berupa beras dan alat kesehatan masker dan sabun kepada masyarakat. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat di tengah mewabahnya virus corona Covid-19.

Pendiri Paguyuban Masyarakat Tionghoa Alim Markus mengungkapkan pembagian sembako ini untuk dapat meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19. Seperti diketahui, kebijakan physical distancing yang mengharuskan masyarakat tetap di rumah berdampak pada perekonomian masyarakat di Jawa Timur.

Advertisement

Update Corona Indonesia: Pasien Sembuh Terus Bertambah Jadi 686 Orang

“Kita salurkan beras, masker dan sabun bagi masyarakat kurang mampu yang merasakan dampak wabah covid -19. Dengan kegiatan ini kita harapkan bisa membawa manfaat untuk meringankan beban hidup warga terdampak covid 19,” jelas Dr Alim Markus yang juga CEO Maspion Group itu.

Paguyuban Masyarakat Tionghoa berkoordinasi dengan jajaran Pemprov Jatim, Polda Jatim, Kodam V Brawijaya. Paguyuban juga menggandeng Pemkot Surabaya, Polwiltabes Surabaya, NU Surabaya, Muslimat NU Jatim dan Polrestabes Surabaya.

Advertisement

Bakti Sosial Paguyuban Masyarakat Tionghoa

Alim Markus mengaku ingin berguna bagi masyarakat Jawa Timur. Alim mengingat Maspion dilahirkan di Jawa Timur dan dibesarkan di Jawa Timur, untuk itu harus memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur.

30 Menit Penuh Haru di Pemakaman Perawat Berstatus PDP Covid-19 Asal Grogol Sukoharjo

"Tentunya ini menjadi kekuatan jawa timur dalam menghadapi pandemi covid-19, jika memang ada yang memerlukan bantuan atau kurang mampu bisa menghubungi kami," katanya.

Advertisement

Alim Markus juga mengimbau masyarakat untuk sementara sementara warga tinggal di rumah dulu. Masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan dan protokol keselamatan. "Kalau tidak ada kepentingan mendesak jangan keluar rumah agar bertujuan memutus mata rantai covid-19," katanya dalam rilis dan diterima Solopos.com, Minggu (19/4/2020).

Warga Boyolali Positif Corona Punya Riwayat ke Surabaya, Bukan Transmisi Lokal

"Semoga wabah ini segera berakhir dan kondisi negara Indonesia ini semakin membaik. Kita harus selalu memakai masker apabila kluar rumah, selalu cuci tangan setiap 2 jam. Mengurangi kegiatan yang tidak perlu, selalu jaga jarak, minum vitamin C. Makan buah jeruk lemon, minum air putih hangat dan berjemur pada jam 09.00-10.00 WIB," pungkas pendirir Paguyuban Masyarakat Tionghoa itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif