News
Rabu, 1 Juni 2011 - 08:58 WIB

'Banting harga' pertamax, Pertamina ingin kuasai pasar

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–PT Pertamina (Persero) mulai hari ini kembali menurunkan harga pertamax di Jakarta Rp 500 menjadi Rp 8.400 per liter. Langkah tersebut dilakukan agar tak kalah murah dengan SPBU asing.

Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengatakan, Pertamina kembali menurunkan harga pertamax CS karena persaingan bisnis, sebab sebelumnya harga pertamax lebih mahal dari bensin yang dijual SPBU asing.

Advertisement

“Ini persaingan bisnis dan harga, dan itu kan masalah pricing policy dan penguasaan pasar,” tutur Eri, Rabu (1/6/2011).

Memang sebelumnya, harga pertamax masih Rp 8.900 per liter jauh di atas bensin sekelas pertamax yang dijual Shell yang senilai Rp 8.450 per liter. Hal itu memicu konsumen beralih dari BBM non subsidi jualan Pertamina.

“Jadi penurunan harga ini masalah penguasaan pasar. Kami tidak ada masalah. Kita kalau harga naik ya cari untung, kalau turun kita nggak nebus,” kata Eri.

Advertisement

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina M. Harun mengatakan Pertamina saat ini menetapkan sistem harga yang berbeda, sistem harga baru disebut sistem kluster.

“Jadi saat ini, harga di Jakarta berbeda dengan harga di wilayah Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Dulu kan wilayah Jabodetabek masuk wilayah III, sekarang dipisah,” tuturnya.

Harun mengatakan, untuk di luar Jakarta, harga pertamax adalah Rp 8.600 per liter.

Advertisement

“Selain model klustering ini, Pertamina juga akan melakukan percepatan perubahan harga pertamax. Jadi biasanya setiap dua minggu sekali. Kali ini jika dalam 5 hari harga minyak berubah signifikan, maka kita bisa merubah harga pertamax,” tutur Harun.

(detik.com/tiw)

Advertisement
Kata Kunci : Pertamax Turun Harga
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif