Solopos.com, PURWAKARTA – Pawang ular terkenal, Panji Petualang, tampil di TransTV, Senin (9/1/2023), untuk mengklarifikasi tudingan dirinya tak punya hati terkait meninggalnya mantan asistennya, Alprih Priyono, akibat digigitan anakan king cobra pada Minggu (18/12/2022) lalu.
Sebagaimana diberitakan, sebagian warganet menuding Panji Petualang tak punya hati karena lambat mengucapkan bela sungkawa setelah Alprih Priyono meninggal dunia.
Panji Petualang baru mengunggah ucapan bela sungkawanya pada 23 Desember atau lima hari setelah kematian Alprih.
Menurut Panji, dirinya sangat berduka saat mendengar mantan asistennya itu meninggal dunia akibat digigit ular berbisa.
Menurut Panji, dirinya sangat berduka saat mendengar mantan asistennya itu meninggal dunia akibat digigit ular berbisa.
Reaksi pertama saat dirinya diberi kabar Alprih meninggal adalah terdiam lama.
Pasalnya, menurut Panji, dirinya berulang kai mengingatkan Alprih agar tak lagi berurusan dengan ular berbiasa.
Sebelum kenal dengan Panji, Alprih yang merupakan pawang ular asal Sukabumi, Jawa Barat sudah terlibat dalam seni pencak asal daerahnya yang juga diisi dengan atraksi ular berbisa.
“Orang meninggal kan tidak harus di-publish yah, sedih tidak harus jadi konten kan,” ujar Panji yang wajahnya kerap muncul di televisi untuk mengedukasi tentang penanganan hewan berbisa.
Panji menambahkan, dirinya mengetahui Alprih meninggal pada Senin (19/12/2022) pagi dari keluarga mantan asistennya tersebut.
Melalui telepon di Sukabumi, ibunda Alprih mengabarkan kepada Panji bahwa anaknya meninggal akibat digigit king cobra.
Seketika Panji langsung terdiam. Kekhawatirannya selama ini akhirnya terbukti namun nasi sudah menjadi bubur.
“Ya kembalinya semua sudah takdir,” kata suami dari Nenty Estevany ini.
Panji bercerita saat kali pertama Alprih, pemuda yang meninggal di usia 26 tahun itu sudah berstatus pawang ular.
Alprih kerap beratraksi ular kobra dalam pertunjukan kelompok pencak silat yang ia ikuti di Sukabumi.
Setelah bergabung dengan Panji di rumah konservasi hewan Black House miliknya, Alprih lalu diarahkan cara menangani binatang yang benar.
“Saya arahkan dari atraksi ke edukasi,” kata Panji.