News
Sabtu, 6 November 2021 - 14:29 WIB

Bantah Lecehkan Mahasiswinya, Dekan Unri Berani Sumpah Mubahallah

Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak korban pelecehan seksual. (Freepik)

Solopos.com, PEKANBARU – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau (Unri), SH, membantah tudingan telah melakukan pelecehan seksual kepada salah satu mahasiswinya, LM. Dia bahkan berani mengambil sumpah mubahallah untuk membuktikan tudingan itu tidak benar.

SH mengaku kaget begitu mendengar kabar ia telah melecehkan LM yang datang untuk meminta bimbingan skripsi. Menurutnya, saat itu LM datang dengan raut wajah sedih. SH kemudian meminta LM menceritakan masalahnya.

Advertisement

Baca Juga: Diduga Lecehkan Mahasiswi, Dekan “I Love U” Terancam Sanksi

“Dia curhat, ayahnya jual mobil. Sakit-sakitan. Dia tinggal dengan tantenya yang hanya bisa memberi tempat tinggal. Kehidupan dia tanggung sendiri,” ujar SH melalui video yang diunggah akun IG mahasiswa_universitasriau, Sabtu (6/11/2021).

Menurut SH, saat menceritakan masalah pribadinya itu, LM terus menangis. Ia lalu berusaha menenangkan LM supaya tidak larut dalam kesedihan. “Jangan nangis, ini sudah mantab. Kalau LM berhasil, bisa kerja dan bantu keluarga itu bagus,” klaim SH.

Advertisement

SH lalu menceritakan sesuai kejadian itu, LM berpamitan kepada SH. Saat hendak bersalaman itu, LM masih terus menangis. SH mengklaim berusaha menguatkan hati LM dengan memegang kedua bahunya.

Baca Juga: Parah, Korban Pelecehan Seksual Dipaksa Teken Perjanjian Damai, Pimpinan KPI Disebut Memfasilitasi

“Saya katakan gak usah menangis itu sudah mantab sambil gini [pegang bahu]. Apakah itu yang dikatakan pelecehan seksual? Kalau dikatakan saya cium pipi kanan dan kiri lalu cium bibir, itu tidak ada. Saya tegaskan lagi, secara hukum saya mau mempertanggungjawabkan. Sumpah mubahallah [sumpah atas nama Allah] dengan Alquran saya tanggung. Saat itu saya pakai masker, dia tidak pakai masker,” papar SH.

Advertisement

Sebelumnya, Pihak Universitas Riau di Pekanbaru membentuk tim pencari fakta independen guna mengetahui kejadian yang sesungguhnya terkait oknum dosen “I love U” yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang mahasiswi di ruang dekan beberapa waktu lalu.

Wakil Rektor II Universitas Riau Profesor Sujianto, Jumat (5/11/2021), mengatakan tim pencari fakta dibentuk untuk menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi sesuai pengakuannya di media sosial.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif