SOLOPOS.COM - Peserta mengikuti pelatihan bertajuk Digitalisasi UMKM Solo, UMKM Tambah Jago lan Raharjo di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo Solo, Rabu (8/6/2022).(Solopos/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo memfasilitasi 30 pelaku UMKM untuk pelatihan digital di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo Solo, Rabu (8/6/2022).
Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, menjelaskan pelatihan bertajuk Digitalisasi UMKM Solo, UMKM Tambah Jago lan Raharjo dilakukan secara virtual Senin (6/6/2022) dan pelatihan selama dua hari di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo Solo.
“Ada 30 UMKM dari 278 pendaftar dari berbagai bidang usaha kuliner, fesyen, dan craft. Kami mendorong mereka supaya lebih digital. Digital merupakan suatu kebutuhan dan kewajiban,” kata dia saat membuka acara.
Dia mengatakan pelaku UMKM kini tak lagi menunggu lapaknya namun juga memasarkan produk secara digital. Para peserta diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada komunitasnya.
Joko mengatakan program untuk mendorong akselerasi pemulihan ekonomi sekaligus sebagai bentuk dukungan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Baca Juga: Bank Indonesia Solo Gelar Kick Off Penukaran Uang di Pasar Legi
Menurut dia, pemerintah menargetkan 15 juta UMKM terkoneksi digital 2023. Belasan juta itu tak mungkin bisa dilatih secara langsung namun bisa melalui pada peserta yang telah mengikuti pelatihan.
“Perdagangan, jasa, Hub-nya ada di Kota Solo. Ini menjadi satu kesatuan, kabupaten/kota tak bisa bergerak sendiri. Harus menjadi satu kesatuan karena ekonomi tanpa batas. Pasarnya bisa luas omzetnya naik, dan kesejahteraan meningkatkan,” ujarnya.
Dia mengatakan pandemi mendorong transaksi digital. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo telah mendorong ekosistem digital, antara lain dengan layanan Qris dan layanan perbankan digital BI-Fast.