News
Kamis, 2 Januari 2020 - 16:46 WIB

Banjir Kepung Jakarta, 185.000 Orang Teken Petisi Copot Anies Baswedan

Nugroho Meidinata  /  Adib M Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau tanggul di Latuharhari, Jakarta, Rabu (1/1/2020). (Antara/ Livia Kristianti)

Solopos.com, SOLO -- Banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya pada awal 2020 membuat kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi sorotan. Petisi lama yang mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian agar segera mencopot Anies dari jabatan Gubernur DKI Jakarta kembali menyeruak.

Petisi yang dibuat di situs change.org berjudul Copot Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta! itu sudah muncul sejak 2018 dan kini kembali muncul. Pada Kamis (2/1/2020) sore pukul 15.00 WIB, petisi yang dibuat oleh pengguna akun Opini Kamu tersebut sudah ditandatangani oleh 185.709 orang.

Advertisement

Dalam keterangan di petisi tersebut, tertulis bahwa muncullnya petisi ini sebagai tanggapan atas ketidakpuasan warga terhadap pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Mendikbud tersebut dinilai gagal dalam menjalankan roda pemerintahan DKI Jakarta.

"Kegagalan demi kegagalan disertai kejanggalan telah membuat DKI Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia semakin terpuruk di bawah kepemimpinan Saudara Anies Baswedan," bunyi keterangan petisi tersebut.

Pamer Chat dengan Kepala Daerah se-Jateng Soal Banjir, Ganjar Pranowo Malah Diminta Pindah Jakarta

Advertisement

Kegagalan yang dimaksud berawal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2018 yang membengkak. Selain itu petisi mempersoalkan gaji yang terlalu besar untuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), banjir Jakarta yang muncul kembali, serta pelayanan publik yang dinilai tidak maksimal.

Satu Pendaki Gunung Lawu Asal Sukoharjo Dievakuasi Karena Sakit

"Banjir muncul kembali, diskotik yang ditutup buka kembali, sampah menumpuk di mana-mana, pohon plastik, PKL yang merajalela mengambil badan trotoar, naiknya NJOP [Nilai Jual Objek Pajak], susahnya mendapat layanan publik dan kesehatan, rusunawa yang tidak terurus, trotoar Senayan yang tidak kunjung selesai dan yang terakhir adalah tiang bendera peserta Asian Games 2018 yang hanya ditopang bambu kecil yang dibelah," bunyi petisi tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif