News
Jumat, 7 Oktober 2022 - 00:28 WIB

Banjir Jebol Tembok Berujung 3 Siswa Meninggal, KBM Sekolah Dialihkan

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situasi lokasi ambruknya tembok gedung Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Kota Jakarta Selatan akan mencari alternatif sekolah pengganti Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Cilandak yang temboknya jebol akibat banjir mendadak, Kamis (6/10/2022) siang.

Insiden yang dipicu hujan deras itu memakan korban tiga siswa meninggal akibat tertimpa reruntuhan tembok.

Advertisement

Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, mengatakan untuk saat ini masih fokus dalam upaya penanganan korban yang tertimpa tembok jebol tersebut.

“MTsN ini sebenarnya berada di Kementerian Agama. Penanganan sekolah nanti bisa ditanyakan kepada Kementerian Agama Jakarta Selatan,” kata Munjirin di Jakarta, Kamis.

Advertisement

“MTsN ini sebenarnya berada di Kementerian Agama. Penanganan sekolah nanti bisa ditanyakan kepada Kementerian Agama Jakarta Selatan,” kata Munjirin di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Banjir Jebolkan Tembok Sekolah di Jaksel, 3 Siswa Meninggal Dunia

Munjirin menambahkan musibah tembok jebol itu mengakibatkan tiga orang tewas dan tiga orang luka-luka.

Advertisement

“Korban meninggal kita tangani sesuai prosedur kepolisian dulu, baru nanti dibawa pulang,” ujar Munjirin.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Kawasan Kemang Jaksel Terendam Banjir

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengemukakan, jebolnya tembok MTsN 19 Jakarta Selatan diduga akibat kehilangan kemampuan menahan volume air dari luar sekolah.

Advertisement

Hal itu berdasarkan hasil kaji cepat sementara BPBD DKI, diduga penyebab kejadian jebolnya tembok sekolah hingga menimpa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tersebut.

“Karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB,” ujar Isnawa saat menjenguk korban di RS Prikasih, Jakarta Selatan, Kamis.

Baca Juga: Bak Kiamat Kecil, Banjir Pakistan Akibat Perubahan Iklim

Advertisement

Isnawa mengungkapkan, faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian adalah karena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap.

Di samping itu, posisi sekolah juga berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif