Solopos.com, JAKARTA -- Sebanyak 19.000 orang meninggalkan rumah mereka akibat banjir yang melanda Jakarta, Rabu (1/1/2020) ini. Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat bencana yang melanda Ibu Kota dan sekitarnya menyebabkan sembilan orang meninggal dunia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa fokusnya kali ini ada pada keselamatan warga. Anies mengaku telah menerjunkan jajaran Pemprov DKI Jakarta sejak malam hari sebelumnya.
Kini, kata dia, posko tempat tinggal sementara, fasilitas kesehatan obat-obatan, tenaga medis, makanan dan minuman semua sudah tersedia.
"Ada sekitar 120.000 petugas yang dikerahkan untuk bekerja di semua kawasan yang saat ini mengalami banjir. Jadi dari kami nomor satu adalah penanganan korban banjir, utamanya keselamatan warga," jelasnya Rabu (1/1/2019).
Anies menjelaskan bahwa titik pengungsian paling banyak ada di Jakarta Timur dengan jumlah pengungsi 9.248 orang. Berikutnya di Jakarta Selatan 5.080 orang, Jakarta Barat 3.535 orang pengungsi, Jakarta Utara 888 orang, dan Jakarta Pusat 310 orang.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir di Jabodetabek menyebabkan korban jiwa sembilan orang akibat bencana banjir dan tanah longsor. Berikut adalah daftarnya:
"BNPB mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang potensi banjirnya akan meningkat agar evakuasi ke tempat aman terlebih dahulu. Yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu, demikian imbauan dari Kepala BNPB," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo.