News
Selasa, 1 Maret 2016 - 22:00 WIB

BANJIR JAKARTA : Misteri Limbah Kabel dan Alasan Ahok Soal Sabotase Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Limbah bungkus kabel yang dikeluarkan dari gorong-gorong Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, 24-29 Februari 2016. (Detik/Dok Dinas Tata Air DKI Jakarta)

Banjir Jakarta disebut Ahok sebagai hasil sabotase. Setidaknya, gunungan limbah kabel dari Jl. Medan Merdeka Selatan menyimpan misteri.

Solopos.com, JAKARTA — Tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal sabotase dalam banjir Jakarta ada alasannya. Setidaknya, limbah bungkus kabel yang ditemukan di gorong-gorong salah satu jalan utama di Jakarta Pusat mengundang pertanyaan besar.

Advertisement

Sebanyak 11 truk limbah bungkus kabel dari gorong-gorong Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, berhasil dikumpulkan dalam operasi pembersihan 24 Februari-1 Maret. Limbah itu ditumpuk di penampungan sementara di Benhil. Tinggi tumpukan itu mencapai 2 meter.

Limbah bungkus kabel ini dikumpulkan di tempat penampungan gudang kendaraan berat Sudin Tata Air Jakarta Pusat, Jl. Danau Damplas, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Laporan Detik Selasa (1/3/2016) sore, sampah bungkus kabel menggunung di salah satu sudut dekat pintu masuk.

Advertisement

Limbah bungkus kabel ini dikumpulkan di tempat penampungan gudang kendaraan berat Sudin Tata Air Jakarta Pusat, Jl. Danau Damplas, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Laporan Detik Selasa (1/3/2016) sore, sampah bungkus kabel menggunung di salah satu sudut dekat pintu masuk.

Lumpur hitam yang membalut bungkus kabel ini sudah kering sehingga warnanya berubah kecokelatan. Tinggi tumpukannya mencapai 2 meter lebih. “Ini kabel dari bundaran Patung Kuda,” kata seorang sopir truk.

Selain yang tertumpuk, di atas salah satu mobil truk yang terparkir, masih ada limbah bungkus kabel yang baru saja diangkut dari gorong-gorong Jl. Medan Merdeka Selatan. Tak tampak petugas yang berjaga di tempat ini. Selain tumpukan sampah, ada juga beberapa ekskavator dan truk milik Sudin Tata Air Jakarta Pusat yang terparkir.

Advertisement

Dia kemudian menceritakan tentang penemuan sampah-sampah serupa di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, pada 2014. Di titik itu, bahkan ditemukan portal jalan dan ban bekas yang dibuang ke gorong-gorong.

Saat ini, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye telah menemukan sampah-sampah masif penyumbat gorong-gorong di Jl. Medan Merdeka Selatan. “Begitu hujan, mereka langsung masuk lokasi keliling lokasi cek di mana ada genangan. Kalau ada genangan, dia lacak lagi buntunya di mana kecuali sungainya meluap dia buat laporan. Berarti butuh bikin tembok makanya kita kerjain. Semua titik genangan kita tahu,” kata Ahok.

Ahok heran mengapa tak ada satu pun CCTV yang merekam kejadian pembuangan sampah itu. Dia pun memarahi Dinas Kominfo terkait hal tersebut. “CCTV kita enggak ada rekaman makanya saya marahin Kominfo. Kalian ini maunya apa? Saya sudah minta rekaman 3 hari kok enggak ada? Saya enggak berani menyatakan konspirasi atau apa,” ucap Ahok.

Advertisement

Sulit Terdeteksi

Namun, sulit untuk mendeteksi siapa pemilik kabel itu dan siapa yang membuangnya. “Susah, soalnya pembungkus kabelnya sudah kotor pekat. Jadi enggak tahu ini milik [perusahaan] siapa,” ujar staf pemeliharaan Sudin Tata Air Jakarta Pusat, Satino, di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (1/3/2016).

Satino mengawasi anak buahnya yang sedang bekerja mencari sampah bungkus kabel dari dasar gorong-gorong. Satino menambahkan, Pemprov DKI bisa menindak perusahaan yang bandel dalam memasang instalasi kabel. Namun, untuk menindak, Pemprov DKI harus menemukan buktinya. “Ini kabel-kabelnya sudah kotor jadi enggak kebaca dari mana [perusahaannya],” ucap Satino.

Advertisement

Razia pembungkus kabel ini bermula pada Selasa (23/2/2016). Saat itu, petugas mendapat laporan dan genangan air di ruas jalan tersebut, tepatnya di depan Kantor Kedubes AS hingga ke Balai Kota Jakarta. Petugas heran mengapa genangan masih ada padahal lumpur sudah diangkut.

Saat dilakukan pengecekan pada Rabu (24/2/2016), petugas menemukan tumpukan pembungkus kabel yang menggulung di gorong-gorong. Dari operasi 24-29 Februari 2016 di Jl. Medan Merdeka Selatan, petugas berhasil mengangkut 9 truk sampah bungkus kabel. Akhirnya, limbah kabel itu bertambah lagi hingga mencapai 11 truk.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif