News
Sabtu, 15 Juli 2017 - 13:30 WIB

Banjir Besar Terjang Wilayah Timur Laut India, 83 Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penduduk distrik Darrang, Assam, India, menjadi korban banjir besar di negara itu, Jumat (14/7/2017). (JIBI/Reuters/Anuwar Hazarika)

Selain menewaskan 83 orang, banjir itu juga menyebabkan kematian tiga ekor badak bercula.

Solopos.com, NEW DELHI – Banjir besar melanda wilaya timur laut India. Banjir ini menewaskan setidaknya 83 orang dan menyebabkan kematian tiga ekor badak bercula satu langka di sebuah taman nasional yang memiliki konsentrasi spesies terbesar di dunia.

Advertisement

Laporan Reuters, Sabtu (15/7/2017) pagi, banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di daerah perbukitan Assam, Arunachal Pradesh, Nagaland dan Manipur selama dua minggu terakhir itu, juga memicu tanah longsor. Di seluruh tempat itu lebih dari 2 juta orang telah mengungsi, pihak berwenang mengatakan.

“Assam adalah daerah yang paling parah dilanda banjir dan 53 nyawa hilang sejauh ini dalam banjir dan tanah longsor dengan sekitar 2 juta orang mengungsi,” kata Menteri Kepala Assam Sarbananda Sonowal. “Operasi pertolongan dan penyelamatan akan dilakukan dalam pijakan perang,” imbuhnya.

Sungai Brahmaputra yang meluap juga telah benar-benar merusak suaka margasatwa Kaziranga di Assam, yang memaksa hewan untuk melarikan diri ke daerah yang lebih aman.

Advertisement

Badak bertanduk satu tenggelam pada Jumat, membuat jumlah korban hewan yang terancam punah dalam banjir menjadi tiga orang, kata Menteri Kehutanan Assam, Pramila Rani Brahma.

Taman Nasional Kaziranga, sebuah situs warisan dunia UNESCO, merupakan rumah bagi sekitar 2.500 badak dari sekitar 3.000 populasi dunia.

Hampir 60 hewan lainnya, kebanyakan rusa dan babi hutan, tewas dalam banjir, katanya.

Advertisement

Banjir di kawasan utara India itu memaksa 1,5 juta orang mengungsi. Air di sungai Brahmaputra, yang mengalir dari China menuju India dan Bangladesh, melewati batas ketinggian bibir sungai setelah hujan lebat.

Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan duka cita terhadap keluarga korban, sementara ribuan orang mencari perlindungan di lebih dari 300 tempat penampungan darurat. Di sisi lain, pejabat setempat menyatakan “kewaspadaan tertinggi terhadap bahaya kesehatan” untuk menghentikan penyebaran penyakit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif