News
Minggu, 17 Maret 2019 - 20:11 WIB

Banjir Bandang Sentani: 4.000 Orang Ngungsi, 70 Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAYAPURA — Sebanyak 70 orang meninggal dunia dan 4.150 mengungsi pascabanjir bandang di Sentani, Jayapura, Sabtu (16/3/2019).

Dilaporkan Okezone.com, ribuan pengungsi ini terbagi dalam beberapa titik, meliputi di Gunung Merah Kantor Bupati Jayapura, Rumah Bupati Kabupaten Jayapura, sekolah HIS Sentani, perumahan Bintang Timur dan Perumahan Gajah Muda dan Doyo Baru Sentani.

Advertisement

“Untuk di Gunung Merah ada 200 orang, di rumah Bupati ada 1.000 orang, di sekolah HIS ada 700 orang, di pemukiman Bintang Timur 600 orang, di perumahan Gajah Muda ada 1.450 orang, dan Doyo Baru 200 orang,” kata Penenrangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi, Minggu (17/3/2019).

Pantauan di lapangan, pada posko pengungsian di Gunung Merah Kantor Bupati Jayapura, telah disediakan tiga tenda darurat dan dapur umum. Di posko ini juga telah disiapkan dapur umum untuk para pengungsi. Sementara hingga saat ini bantuan terus berdatangan dari warga.

Aidi mengatakan di posko pengungsian di Gunung Merah Sentani menyebut 63 korban dari banjir bandang Sentani, dan 7 orang adalah korban tanah longsor Ampera Kota Jayapura.

Advertisement

Korban Banjir

“Untuk korban banjir bandang sebanyak 63 orang telah berada di Rumah Sakit Bhayangkara dan 7 orang jenazah ada di Rumah Sakit Marthen Indey di Jayapura,”jelas Aidi.

Dijelaskan, saat ini sedang berlangsung proses identifikasi oleh tim DVI Polda Papua di RS Bhayangkara. “Sementara dilakukan identifikasi, dan beberapa sudah diketahui identitasnya dan telah diserahkan kepada pihak keluarga,”kata Aidi.

Advertisement

Sementara Kapolres Jayapura, AKBP Victor D. Mackbon ditemui ditempat yang sama mengaku jika proses pencarian dan penyelamatan korban jiwa.

“Utamanya itu, pencarian, dan penyelamat korban, dan tanggap bencana ini berlangsung 14 hari kedepan, namun waktu nanti melihat perkembangan,” kata Victor.

Hingga saat ini situasi Sentani Kabupaten Jayapura masih lumpuh. Material pasir yang terbawa banjir menutup rumah dan jalan di wilayah ini.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif