News
Rabu, 14 Maret 2012 - 14:06 WIB

BANJIR BANDANG: 700 Warga di Lombok Timur Mengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir bandang (Foto Antara)

Ilustrasi banjir bandang (Foto Antara)

MATARAM- Sekitar 700 warga Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, masih mengungsi pascabanjir bandang yang menerjang kecamatan itu, Selasa (13/3) sore hingga malam.

Advertisement

“Sejak kemarin sore ada sekitar 700 orang yang mengungsi karena banjir. Malamnya sekitar 200 orang yang dievakuasi karena banjir bandang itu,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Husnuddin Achsyid, Rabu (14/3/2012).

Banjir bandang itu terjadi akibat hujan deras yang mengakibatkan luapan air sungai putih (kokok putih). Sungai itu terletak di kaki Gunung Rinjani.

Ia mengatakan, sekitar 700 orang warga Sambelia yang mendiami sekitar daerah aliran sungai itu mengungsi ke kecamatan tetangga yakni Kecamatan Belanting, sejak Selasa (13/3) sore. Sebagian mengungsi ke kompleks Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Belanting.

Advertisement

Malamnya, banjir bandang kembali terjadi sehingga sekitar 200 orang warga dievakuasi ke daerah yang lebih aman. “Tetapi hari ini sudah ada yang kembali ke rumahnya yang tidak rusak. Sebagian besar belum kembali,” ujarnya.

Selain itu, dampak dari luapan air kokok putih itu satu unit jembatan yang terletak di kilometer 126 jalan dari arah Sembalun menuju Selong, Lombok Timur, putus akibat terjangan air. Jembatan itu memisahkan wilayah Kecamatan Sembalun dengan Sambelia.

Husnuddin mengaku tengah berkoordinasi dengan BPBD Lombok Timur serta Dinas Sosial setempat guna mengupayakan bantuanm tanggap darurat. Ia memastikan, tidak ada korban jiwa dalam musiban banjir bandang dan jembatan putus itu.

Advertisement

Kecamatan Sambelia yang berjarak sekitar 130 kilometer dari Kota Mataram juga pernah dilanda banjir bandang pada 2006 yang disebabkan hujan lebat disertai angin kencang lebih dari 24 jam.

Waktu itu, banjir bandang disertai longsor yang menghantam Desa Belanting, Sambelia, Sandongan, dan Desa Koko Negelan, menyebabkan dua warga tewas, ratusan rumah rusak dan sekitar 2.261 warga terpaksa mengungsi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif