News
Jumat, 23 Januari 2015 - 17:24 WIB

BAMBANG WIDJOJANTO DITANGKAP : KPK Terpuruk, Coreng Wibawa Presiden!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi menyusun poster bertuliskan 'SAVE KPK' di Jakarta, Jumat (23/1/2015). Mereka menuntut Mabes Polri membebaskan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang ditangkap pihak kepolisian. (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Bambang Widjojanto ditangkap polisi, Jumat (23/1/2015) pagi tadi. Penangkapan Bambang menimbulkan reaksi keras. Dukungan #saveKPK terus mengalir.

Solopos.com, JAKART A –  Aktivis antikorupsi berkumpul di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (23/1/2015) sore. Puluhan aktivis itu dimoderatori Juru Bicara KPK Johan Budi menggelar jumpa pers.

Advertisement

Dalam jumpa pers yang ditayangkan TV One, Jumat pukul 17.00 WIB,  satu per satu aktivis antikorupsi mengeluarkan pernyataan sikap terkait persertuan KPK Vs Polri.

Salah satunya, Romo Benny Soesetyo. Benny menegaskan apa yang terjadi sepanjang pagi hingga sore ini harus segera disikapi oleh Presiden Joko Widodo.

“Rakyat harus berbondong-bondong datang ke KPK. Membela KPK, kita bersama-sama menjaga KPK dari pihak-pihak yang ingin membuatnya terpuruk. KPK terpuruk mencoreng kewibawaan Presiden. Jika presiden tidak segera mengambil sikap tegas, sakitnya tuh di sini,” tegas Benny sambil menunjukkan bagian dada seperti dalam lagu Sakitnya Tuh Di sini.

Advertisement

Menurutnya, Tuhan hadir dalam ruangan KPK ini. Kebenaran pasti akan selalu menang.

Ditegaskan Johan Budi, penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto merupakan bentuk kesewang-wenangan instusi Polri. “Ini tak bisa dibiarkan begitu saja,” ujar Johan Budi.

Sosiolog Imam Prasodjo juga meminta masyarakat untuk menjaga Gedung KPK, yang mejadi simbol pemberantasan korupsi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif