News
Selasa, 11 September 2012 - 11:19 WIB

BALITA INDONESIA: 31,8 Juta Balita Bisa Jadi Beban Pemerintah 28 Tahun Mendatang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

BATAM–Bayi berusia di bawah lima tahun yang ada di Indonesia saat ini bisa menjadi beban bangsa pada 28 tahun mendatang. Hal itu bisa terjadi jika pemerintah tidak berhasil menciptakan lapangan kerja ketika para bayi itu beranjak dewasa.

Advertisement

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyebutkan pada tahun ini jumlah balita Indonesia mencapai sekitar 31,8 juta jiwa. Jika semua pendukung disiapkan secara baik, maka bukannya menjadi beban, jumlah itu justru bisa menjadi aset bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan.

“Balita merupakan aset jika para orang tua mampu membimbing mereka dan memberikan pendidikan yang bagus. Pada sekitar 2030 akan menjadi bonus demografi bagi Indonesia bila pemerintah mampu menyediakan pekerjaan,” kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Sudibyo Alimoeso, Senin (10/9/2012).

Mulai 2020 hingga 2030, penduduk dewasa yang siap bekerja di Indonesia akan meningkat.

Advertisement

Jika tidak tersedia pekerjaan, maka balita yang menjadi dewasa dan membutuhkan pekerjaan tersebut akan menjadi masalah bagi Indonesia, karena menganggur, kata dia.

Jika saat ini lapangan kerja tidak cukup menyerap angkatan muda yang masih relatif sedikit, diperkirakan pada saat bonus demografi nanti jumlah pengangguran setiap tahun mencapai sekitar 1,5-2 juta orang dari seluruh angkatan kerja.

Saat angkatan muda berjumlah sangat besar atau sekitar 69% dari total penduduk, mereka hanya akan menanggung beban kelompok usia anak dan lansia dengan rasio 44 orang ditanggung 100 tenaga kerja.

Advertisement

Hal tersebut akan menjadikan perekonomian Indonesia melesat dan angka kemiskinan di Indonesia bisa berkurang.

“Mereka harus bekerja, sehingga mampu menanggung para lansia dan balita. Jika tidak mereka akan membebani ekonomi negara,” kata Sudibyo.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif