News
Selasa, 7 Desember 2021 - 01:43 WIB

Baku Tembak dengan KKB, Satgas Nemangkawi Tewaskan 1 Teroris

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan anggota Pos Koramil Persiapan Distrik Suru-Suru Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat (3/12/2021). Dalam peristiwa ini, dua prajurit TNI yang bertugas tertembak, salah satunya gugur. (Istimewa/Okezone)

Solopos.com, INTAN JAYA — Seorang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Marten Belau tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Nemangkawi di Kampung Pisiga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (6/12/2021).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan baku tembak terjadi sekitar pukul 14.15 WIT. KKB yang tewas merupakan anak buah dari Undius.

Advertisement

Kombes Ahmad Kamal saat dihubungi di Jayapura, Senin, mengatakan dari laporan yang diterima saat ini kondisi di wilayah itu relatif aman.

Anggota TNI-Polri melakukan patroli dan penjagaan di tempat-tempat rawan tindak pidana untuk mempersempit ruang gerak para pelaku melakukan aksinya.

Advertisement

Anggota TNI-Polri melakukan patroli dan penjagaan di tempat-tempat rawan tindak pidana untuk mempersempit ruang gerak para pelaku melakukan aksinya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif.

“Sementara terhadap kelompok-kelompok yang belum sepaham agar segera menyerahkan diri, karena aparat keamanan akan terus melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku,” tegas Kombes Ahmad Kamal seperti dikutip Antara.

Advertisement

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menyatakan ada video yang beredar di media sosial yang menyatakan pelaku pembakaran adalah anggota KKB.

“Dalam video itu dinyatakan mereka bertanggung jawab atas pembakaran gedung SMAN1 Oksibil dan mengancam akan terus melakukan aksinya,” kata Cahyo kepada Antara, Minggu.

Baca Juga: Korban KKB, Persiapan Syukuran yang Berubah Jadi Kabar Duka 

Advertisement

Ketika dihubungi dari Jayapura, Cahyo menyatakan saat pasukan gabungan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan, mereka menemukan jeriken ukuran lima literan berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang diduga untuk membakar bangunan lainnya.

Bangunan di SMAN yang dibakar yakni dua gedung yang terdiri atas tiga kelas beserta ruang guru dan kantor. Sekolah tersebut memiliki 11 unit bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu.

Dari hasil pengecekan TKP itu, diduga bangunan yang terbakar itu sengaja dibakar untuk memancing aparat keamanan, karena di sekitar lokasi terdapat jejak-jejak kaki.

Advertisement

“Kami menduga para pelaku sengaja memancing dan bila aparat keamanan langsung merespons, maka mereka akan menembaki dari ketinggian,” kata AKBP Cahyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif