News
Jumat, 2 Maret 2012 - 16:26 WIB

BAJU TRADISIONAL PELAJAR: Sekolah Diminta Bantu Pengadaan Bagi Siswa Tak Mampu

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PAKAIAN TRADISIONAL -- Para siswa SMPN 1 Solo mengikuti proses pembelajaran dengan mengenakan pakaian tradisional. Sekolah ini sudah mulai menerapkan penggunaan pakaian tradisional tiap hari Kamis, mengikuti imbauan Pemkot Solo. (JIBI/SOLOPOS/dok)

PAKAIAN TRADISIONAL -- Para siswa SMPN 1 Solo mengikuti proses pembelajaran dengan mengenakan pakaian tradisional. Sekolah ini sudah mulai menerapkan penggunaan pakaian tradisional tiap hari Kamis, mengikuti imbauan Pemkot Solo. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO – Walikota Solo, Joko Widodo, berharap sekolah membantu siswa yang kurang mampu untuk membeli pakaian tradisional, jika nantinya jadi dikeluarkan kebijakan penggunaan pakaian tradisional bagi siswa di Kota Solo.
Advertisement

“Mestinya sekolah kan ada dana untuk membantu siswa yang kurang mampu. Sekolah seharusnya mencari jalan keluar bagi masalah itu. Tapi nanti akan dievaluasi dulu,” ujarnya, Jumat (2/3/2012).

Jokowi berencana memanggil semua kepala sekolah yang sudah mulai menerapkan kebijakan pemakaian pakaian tradisional bagi siswa untuk evaluasi. Hal ini untuk melihat respon di lapangan. “Saat ini kan baru uji coba di beberapa sekolah. Belum jadi kebijakan resmi. Oleh karena itu tanya ke anak-anak bagaimana kesan mereka pakai pakaian tradisional,” ungkapnya.

Ia mencontohkan ketika kebijakan pemakaian pakaian tradidional diterapkan di Pemkot, apa pihak yang tidak setuju dengan alasan ribet dan mengganggu kinerja. Tapi kenyaatannya, kata Jokowi, masalah itu tidak terjadi. “Nyatanya mereka tetap bisa lari-lari,” ujarnya.

Advertisement

Hingga Jumat, kata Jokowi, ia belum menerima laporan tentang keberatan pemakaian pakaian tradisional di sekolah, baik secara lisan maupun tertulis. “Kalau ada keberatan, silakan disampaikan secara lisan atau tulisan. Hal itu akan menjadi masukan Pemkot dalam memutuskan suatu kebijakan,” terangnya.

Sebelumnya kalangan DPRD Solo meminta rencana pemakaian seragam tradisional bagi siswa, ditinjau ulang. Mereka mengkhawatirkan kebijakan tersebut akan memberatkan orangtua siswa, khususnya dari keluarga tidak mampu. Beberapa sekolah yang mulai menerapkan kebijakan pemakaian pakaian tradisional bagi siswa setiap Kamis antara lain SMPN 1 dan SDN Cemara Dua.

JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif