News
Sabtu, 6 Maret 2021 - 20:28 WIB

Bahlil Bocorkan Harga Tanah yang Bikin Warga Desa di Tuban Jadi Miliarder

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Heboh warga satu desa di Tuban, Jawa Timur, yang mendadak jadi miliarder mengundang penasaran banyak orang beberapa waktu lalu. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, bocorkan harga ganti untung tanah warga yang membuat mereka kaya mendadak.

Bahlil mengatakan tanah warga di tubah dibeli konsorsium Pertamina dan perusahaan minyak dan gas asal Rusia, Rosneft, untuk proyek kilang. Dia mengaku mendapat tugas menyelesaikan masalah pembebasan lahan warga seluas lebih dari 800 hektare. Bahkan, dia sampai bermalam di mobil demi mengawal proses pembebasan lahan tersebut.

Advertisement

Apalagi nilai investasinya besar, lebih dari Rp200 triliun. Proyek kilang Tuban ini sebelumnya masuk ke dalam daftar Rp708 triliun investasi mangkrak karena pembebasan lahan.

Baca juga: Warganya Ramai-Ramai Borong Mobil, Desa Sumurgeneng Tuban Kini Disebut Kampung Miliarder

"Urusan Rosneft di Tuban, Jawa Timur, sata tidur 2 malam pakai mobil Avanza tanpa protokol," ujar Bahlil dalam acara Rapat Kerja Nasional HIPMI 2021, Sabtu (6/3/2021).

Advertisement

"Investasinya Rp200 triliun lebih, sekarang izin sudah selesai, 4 tahun enggak selesai ini barang, sekarang keluar ini barang," sambung Bahlil.

Setelah urusan pembebasan lahan beres, akhirnya muncul desa miliarder karena para warga mendapat ganti Rp600.000 sampai Rp700.000 per meter persegi. "Makanya keluar itu desa miliarder, yang tanah ganti untung itu urusan Rosneft. Jadi kita beli tanah 1 meter Rp600.000 dan ada yang Rp700.000. Saya suruh untuk terbuka, itu habis ratusan miliar. Jadi [warga] satu desa itu kaya-kaya semua," tutur Bahlil.

Baca juga: Pemilik Belum Mahir Nyetir, 15 Mobil Warga Kampung Miliarder Tuban Masuk Bengkel

Advertisement

Sebagai informasi, proyek kilang Tuban ini sebelumnya masuk ke dalam daftar Rp708 triliun investasi mangkrak karena pembebasan lahan. Nilai investasinya Rp211,9 triliun dengan lahan yang dibebaskan seluas 841 hektare.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif