News
Jumat, 27 Desember 2013 - 16:24 WIB

Bahasa Inggris SD Dijadikan Muatan Lokal

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) DIY tidak melarang sekolah dasar (SD) yang mengajarkan bahasa Inggris kepada siswa. Meski begitu, pembelajaran bahasa Inggris tetap dimasukkan sebagai muatan lokal (mulok) atau kegiatan ekstrakurikuler (ekskul).

Kepala Disdikpora DIY, Baskara Aji mengatakan, tidak ada istilah bahasa Inggris untuk SD dihapus. Sebab, sejak awal katanya, pelajaran tersebut memang tidak masuk dalam kurikulum di tingkat SD.

Advertisement

“Tapi, kalaupun sekolah mau memberikan pelajaran bahasa Inggris silahkan. Itu tidak dilarang, hanya saja itu masuk mulok atau kegiatan ekstra,” ungkap Aji kepada wartawan di kantornya, Jumat (27/12/2013).

Sebagai mulok, lanjut Aji, bahasa Inggris dapat diajarkan kepada siswa SD selama 60 menit hingga 12 menit selama satu minggu. Sementara, jika bahasa Inggris dijadikan kegiatan ekskul maka sekolah dapat menentukan sendiri jadwal pelaksanaannya.

“Yang jelas, di SD tidak ada guru tetap untuk bahasa Inggris. Itu sesuai dengan kurikulumnya. Kalau sekolah bersikeras mengajarkan bahasa Inggris, bisa mengangkat guru bahasa Inggris secara mandiri,” katanya.

Advertisement

Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Rudha Widagsa MA mengatakan, pembelajaran bahasa Inggris dinilai penting untuk diajarkan bagi siswa SD. Alasannya, kompetensi tersebut, lanjut Rudha, untuk menyiapkan generasi muda Indonesia dalam menghadapi persaingan global.

“Globalisasi membutuhkan kemampuan secara global, termasuk kemampuan di bidang bahasa asing,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif