News
Kamis, 17 Januari 2019 - 21:26 WIB

Bahas Rekrutmen Transparan, Jokowi Beri Bukti Anaknya Tak Lulus Tes CPNS

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Debat Pertama Capres-Cawapres 2019 Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, Kamis (17/1/2019), berlanjut di tema Korupsi. Dua pertanyaan yang dilontarkan berkutat di persoalan membereskan birokrasi untuk menekan terjadinya korupsi.

“Prinsipnya, rekruitmen berbasis kompetensi, bukan finansial dan nepotisme. Oleh sebab itu, rekruitmen harus dilakukan transparan sederhana, dan dilakukan dengan aturan jelas,” kata Jokowi menyambut pertanyaan moderator sebagaimana pantauan Solopos.com dalam siaran langsung di sejumlah tv swasta nasional, Kamis malam WIB.

Advertisement

Jokowi lantas melanjutkan pernyataannya dengan mengatakan rekruitmen untuk jabatan politik perlu ada penyederhanaan sistem. “Sehingga pemilu murah, pejabat tidak terbebani biaya pemilu,” kata Jokowi.

Selanjutnya Jokowi lantas menyinggung penyelenggaraan penerimaan aparatur sipil negara. “Fokusnya di rekruitmen yang transparan, akuntabel dan bisa semua orang lihat,” kata Jokowi.

Jokowi lantas mencontohkan bagaimana anaknya tidak lulus tes ASN. “Anaksaya tidak bisa diterima karena memang tidak lulus,” ungkapnya.

Advertisement

Menanggapi hal ini, Prabowo menilai perlu ada langkah lebih konkret praktis segera. Prabowo lebih fokus pada gaji aparatur sipil untuk menghindarkan korupsi. “Kalau beliau berniat, kita harus berani,” tegasnya.

Selain itu, Prabowo juga mengharapkan rekruitmen pejabat politik harus bisa dilakukan dengan lebih efisien. “Untuk tv milik rakyat, tidak perlu [politikus] banyak keluarkan uang untuk beriklan di TV,” kata Prabowo.

Menanggapi Prabowo, Jokowi kembali menekankan bahwa birokrasi rekruitmen berbasis kompetensi telah terbukti.

Advertisement

Dilansir Antara, debat perdana kali ini mengambil tema Hukum, Korupsi, Hak Asasi Manusia dan Terorisme, dengan panelis Guru Besar Hukum UI Hikmahanto Juwana, mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Tata Negara Bivitri Susanti dan Margarito Kamis. Debat akan dipandu oleh moderator penyiar Ira Kusno dan Imam Prayitno.

Format debat Capres 2019 ini berbeda dengan debat 2014 silam. Perdebatan sudah dimulai sejak segmen satu yang dimulai dengan pemaparan visi misi kandidat. Segmen kedua dan ketiga, pertanyaan dilontarkan panelis. Sedangkan segmen keempat dan kelima adalah pertanyaan masing-masing kandidat. Keenam adalah closing statemen.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif