News
Senin, 24 Agustus 2015 - 01:45 WIB

BAHAN BAKAR MINYAK : Pertamina Revisi Target Penjualan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak jenis Premium di SPBU. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Bahan bakar minyak yang dijual Pertamina targetnya akan direvisi.

Solopos.com, SUKOHARJO—PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY merevisi target penjualan pada tahun ini sebanyak enam persen. Revisi target ini dilakukan setelah adanya penurunan realisasi penjualan pada semester I.

Advertisement

General Manager PT Pertamina MOR IV, Kusnendar, mengatakan penurunan penjualan ini disebabkan dari sektor industri. Menurut dia, lemahnya perekonomian saat ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas industri yang ada di Jateng dan DIY. Hal ini karena tidak hanya berasal dari produksi tapi juga transportasi karena aktivitas pengiriman bahan baku maupun barang jadi berkurang cukup banyak.

Namun dia mengatakan penurunan tidak setinggi penurunan nasional yang mencapai 7,16% atau sekitar 30,07 juta KL. Dia menyampaikan kondisi ini merata di seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan di sepanjang jalan pantura, omzet stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menurun.

“Target kami dalam sehari bisa menjual 10.000 kilo liter [KL] dari sebelumnya lebih dari 10.000 KL. Revisi ini dilakukan menyesuaikan kondisi dan permintaan yang ada saat ini,” ungkap Kusnendar kepada wartawan di SPBU Solo Baru,Sabtu (23/8/2015).

Advertisement

Menurut dia, penurunan konsumsi solar yang tinggi ini bisa dilihat dari penurunan penjualan solar saat Lebaran yang turun hingga 11%. Padahal pihaknya memprediksi masih ada kenaikan penjualan solar saat Lebaran meski tidak signifikan, yakni tujuh persen.

Dia menyampaikan penurunan penjalan paling tinggi terjadi di Soloraya dan Semarang. Hal ini karena kedua wilayah tersebut paling banyak terdapat kawasan indsutri jika dibandingkan wilayah lain. Menurut dia, penurunan penjualan solar terjadi hingga 15%.

“Tapi sekarang kondisi sudah mulai membaik dan penjualan menunjukkan tren positif [meningkat] meski belum signifikan. Seiring membaiknya kondisi ekonomi, penjualan minyak juga akan meningkat mengingat aktivitas industri dan masyarakat membutuhkan minyak,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif