News
Kamis, 30 Oktober 2014 - 13:45 WIB

BAHAN BAKAR MINYAK : Konsumsi BBM Bersubsidi Diprediksi Over 1,9 Juta Kiloliter

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelian BBM (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – PT Pertamina Persero memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sampai akhir tahun bakal berlebih 1,9 juta kiloliter dari kuota dalam APBN Perubahan 2014 sebesar 46 juta kiloliter.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, seusai pertemuan Direksi Pertamina dengan Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Kamis (30/10/2014), mengatakan kelebihan konsumsi tersebut terdiri atas solar 1,1 juta kiloliter dan premium 800.000 kiloliter.

Advertisement

“Perkiraan over kuota 1,9 juta kiloliter itu berdasarkan situasi terakhir minggu-minggu ini,” kata dia.

Ia mengatakan kenaikan harga BBM memang bakal menekan konsumsi, namun tidak akan menahan kelebihan kuota. “Prediksi tetap over, tapi tidak sebesar prognosa 1,9 juta kiloliter,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan kenaikan harga BBM memang bakal menekan konsumsi, namun tidak akan menahan kelebihan kuota. “Prediksi tetap over, tapi tidak sebesar prognosa 1,9 juta kiloliter,” katanya.

Menurut dia, kebijakan apa pun tidak akan menahan kelebihan kuota tersebut. Namun demikian, Hanung meminta masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan stok BBM bersubsidi sampai akhir Desember 2014.

“Nanti, ada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan BBM subsidi. Pertamina tinggal ikut saja. Jangan membuat situasi seolah-olah tidak ada BBM bersubsidi,” ujar dia.

Advertisement

Lalu, lanjutnya, kenaikan harga BBM subsidi juga mendorong konsumen beralih ke gas. “Bagi Pertamina, harga BBM yang lebih tinggi akan membuat cash flow menjadi lebih bagus,” ujarnya.

Perkiraan konsumsi BBM melebihi kuota terus bertambah. Sebelumnya, pada awal Agustus 2014, Pertamina memperkirakan over kuota sebesar 1,3 juta kiloliter.

Lalu, pada awal Oktober lalu prognosa over kuota bertambah 1,6 juta kiloliter dan kini menjadi 1,9 juta kiloliter.

Advertisement

Konsumsi BBM bersubsidi sampai Oktober ini sudah 38,4 juta kiloliter. Pertamina memprediksi kuota solar habis awal Desember dan premium habis pada akhir Desember 2014.

Sesuai UU APBN, maka setelah kuota habis, maka BBM dijual dengan harga nonsubsidi.

Kecuali, pemerintah dan DPR memutuskan perubahan UU APBN Perubahan yang memungkinkan penyaluran BBM subsidi melebihi kuota 46 juta kiloliter.

Advertisement

Pertamina mengungkapkan kelebihan BBM jenis premium dan solar dikarenakan pertumbuhan kendaraan.

Sementara, untuk minyak tanah disebabkan realisasi konversi tidak sesuai target akibat pencacahan masyarakat yang berhak mendapat elpiji bersubsidi oleh Kementerian ESDM juga meleset.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif