Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Salatiga (Espos)–Di saat program penggaduhan sapi perah di daerah lain mengalami masalah, di Kota Salatiga pelaksanaan program tersebut justru menuai hasil yang sangat positif. Realisasi bagi hasil yang diterima Pemkot Salatiga dari program penggaduhan sapi perah pada tahun 2009 mencapai 184 persen dari target.
Rencananya tahun ini Pemkot melalui Dinas Pertanian akan menambah jumlah sapi perah yang akan digaduhkan kepada kelompok ternak sebanyak 40 ekor.
Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga, Ir Husnani, mengungkapkan kesuksesan tersebut tak lepas dari pelaksanaan monitoring, pembinaan peternak dan pemberian bantuan pengobatan ternak yang dilakukan pihaknya.
Ia mengatakan anggaran untuk pemeliharaan kesehatan hewan ternak di Salatiga tahun ini mencapai Rp 150 juta.
“Untuk pengadaan sapi dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis, seperti lingkar perut, berat badan. Ada pengawas yang melakukan pemeriksaan sapi tersebut,” ungkapnya ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (9/2).
Target bagi hasil tahun 2009 lalu sekitar Rp 95 juta, namun realisasinya mencapai sekitar Rp 175 juta. Populasi sapi perah gaduhan yangn tersebar di empat kecamatan tersebut saat ini mencapai sekitar 600 ekor, padahal saat dimulainya program tersebut pada tahun 2006 jumlah sapi yang disediakan hanya 50 ekor. Pada tahun 2008 dilakukan penambahan jumlah sapi perah gaduhan sebanyak 150 ekor.
Tahun ini bagi hasil dari program ini ditarget Rp 120 juta. Penetapan target tersebut, menurut Husnani, didasarkan pada target tahun sebelumnya, bukan pada realisasi target.
Penyaluran bantuan bergulir sapi gaduhan tersebut diberikan kepada kelompok peternak sapi yang mengajukan usulan dan memenuhi ketentuan yang diatur dalam SK Gubernur.
Setiap kelompok peternak terdiri 10 anggota, dimana masing-masing anggota bisa memperoleh bantuan maksimal tiga ekor sapi gaduhan.
kha