SOLOPOS.COM - Sejumlah helikopter pemantau terbang di atas New York City yang terendam banjir gelap gulita setelah aliran listrik putus akibat Badai Sandy, Selasa (30/10/2012) malam waktu setempat. (Reuters)
Sejumlah helikopter pemantau terbang di atas New York City yang terendam banjir gelap gulita setelah aliran listrik putus akibat Badai Sandy, Selasa (30/10/2012) malam waktu setempat. (Reuters)
NEW YORK – Jumlah korban tewas akibat terjangan Badai Sandy di Amerika Serikat (AS) ingga Rabu (31/10/2012), bertambah menjadi 45 orang. Sedangkanperkiraan kerugian material melonjak hingga miliaran dolar.
Para penghuni kawasan sepanjang pantai timur laut Amerika Serikat harus berjuang menghadapi banjir dan pemadaman listrik sepanjang Selasa (30/10/2012) malam waktu setempat, setelah Badai Sandy menerjang wilayah itu dengan kekuatan melampaui rekor badai yang pernah ada.
Jutaan orang di New York City dan di daerah-daerah bencana lainnya akan membutuhkan waktu beberapa hari atau pekan untuk pulih dari serangan badai yang sejauh ini terlihat lebih lebih menghancurkan dibanding Badai Irene tahun lalu di kawasan sama.
keras lainnya terkena bencana akan menghabiskan hari atau minggu pulih dari badai sudah melihat sejauh lebih merusak bahwa badai Irene, yang menerjang wilayah yang sama tahun lalu. Salah satu perusahaan pemetaan bencana bahkan telah merilis perkiraan kerugian diakibatkan Badai Sandy, untuk yang diasuransikan saja mencapai US$15 miliar.
Akibat terjangan Badai Sandy, 18 orang tewas di di New York City, jumlah terbesar dari total 23 korban tewas di seluruh Negara Bagian New York. Korban tewas lainnya tersebar di tujuh negara bagian.
Hingga Rabu, ada 8,2 juta rumah tangga dan bisnis di beberapa negara bagian tak mendapat aliran listrik, menyusul banyaknya pohon tumbang akibat angin kencang Sandy yang menimpa tiang-tiang listrik.
