News
Senin, 1 Februari 2021 - 10:42 WIB

Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Ditangkap, Ini Tanggapan PBB

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aung San Suu Kyi (Reuters)

Solopos.com, YANGON--Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah tokoh senior lainnya dari partai berkuasa ditangkap dalam penggerebekan dini hari.

Hal itu diungkapkan juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Myo Nyunt seperti dilansir Antaranews, Senin (1/2/2021).

Advertisement

Penangkapan berlangsung setelah beberapa hari ketegangan antara pemerintahan sipil dan militer berpengaruh meningkat, yang menimbulkan kekhawatiran kudeta pascapemilu. Militer menyebutkan bahwa pemilu di Myanmar diwarnai kecurangan.

Myo Nyunt melalui telepon mengatakan kepada Reuters bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan sejumlah pemimpin lainnya "dibawa" pada dini hari.

Advertisement

Myo Nyunt melalui telepon mengatakan kepada Reuters bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan sejumlah pemimpin lainnya "dibawa" pada dini hari.

Baca Juga: Mirip Tiga Paus Berenang Di Hutan, Batu Purba Ini Viral

"Saya ingin memberitahu masyarakat kami untuk tidak langsung menanggapi (kejadian itu) dan saya ingin mereka bertindak sesuai hukum yang ada," katanya, mengaku bahwa dirinya kemungkinan juga bakal ditahan.

Advertisement

Nyunt berasumsi bahwa militer Myanmar benar-benar melakukan kudeta terkait penahanan Aung San Suu Kyi dan Win Myint. "Dengan situasi yang kami lihat terjadi sekarang, kami harus berasumsi bahwa militer melakukan kudeta," ujar Nyunt.

Baca Juga: Pahami Fengsui Arah Rumah Ini!

Kekhawatiran PBB

Penahanan tersebut terjadi setelah sepekan meningkatnya gejolak dari militer, yang juru bicaranya pada hari Selasa menolak mengesampingkan kemungkinan kudeta.

Advertisement

Belasan perwakilan asing, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, mendesak militer Myanmar untuk "menaati norma demokratis," pada Jumat (29/1/2021). Sebelumnya PBB menyatakan kekhawatiran perihal niat militer Myanmar atau Tatmadaw mengkudeta pemerintahan sipil.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga mengutarakan "rasa kekhawatiran yang besar" terkait kisruh politik di Nyapyidaw, kata jurubicaranya, Stephane Dujarric.

"Dia mengajak semua pihak untuk menghentikan hasutan atau provokasi, dan sebaliknya mendemonstrasikan kepemimpinan serta tunduk pada norma-norma demokratis, dan menghormati hasil pemilu," katanya dalam keterangan tertulis.

Advertisement

Baca Juga: Pesawat CN235 Diminati Mancanegara, Ke Mana Saja Pasarnya?

Komisi Pemilihan Umum sejauh ini mengatakan pihaknya belum menemukan adanya bukti manipulasi secara sistematis, meski mengakui "kekurangan" dalam penyusunan daftar pemilih. Saat ini KPU Myanmar baru cuma menyelidiki 287 laporan.

NLD menduga militer Myanmar benar-benar melakukan kudeta. "Dengan situasi yang kami lihat terjadi sekarang, kami harus berasumsi bahwa militer melakukan kudeta," ujar Juru Bicara NLD, Myo Nyunt, seperti dikutip AFP, Senin.

Aung San Suu Kyi ditahan militer Myanmar di ibu kota Naypyidaw. Selain Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint juga ditahan militer Myanmar.

"Kami mendengar Presiden (Win Myint) dan Penasihat Negara (Aung San Suu Kyi) telah ditahan di Naypyidaw, kami mendengar mereka ditangkap oleh militer," kata Nyunt.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif