News
Minggu, 22 Agustus 2021 - 06:00 WIB

ASN Berakhlak Panduan Baru Aparatur Negara dalam Bekerja

Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelamar CPNS 2021 dalam tangkapan layar website SSCASN. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah meluncurkan core values aparatur sipil negara atau ASN Berakhlak dan employer branding ASN Bangga Melayani Bangsa.

Peluncuran ASN Berakhlak ini dilakukan langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ini merupakan fondasi baru berupa nilai-nilai dasar bagi ASN.

Advertisement

Presiden meminta setiap ASN harus memegang teguh satu nilai dasar dan semboyan yang sama. Peluncuran core values dan employer branding ASN dilakukan secara virtual melalui Zoom serta saluran Youtube Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) dan 50 saluran Youtube kementerian/lembaga/pemerintah daerah.

Core values ASN berperan sebagai panduan berpikir, bertutur, dan berperilaku. Adapun core values ASN diimplementasikan dalam kata Berakhlak yang merupakan akronim dari ‘berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif’. Kemudian, employer branding yang merupakan moto ASN dalam bekerja menggunakan semboyan “bangga melayani bangsa”.

Advertisement

Core values ASN berperan sebagai panduan berpikir, bertutur, dan berperilaku. Adapun core values ASN diimplementasikan dalam kata Berakhlak yang merupakan akronim dari ‘berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif’. Kemudian, employer branding yang merupakan moto ASN dalam bekerja menggunakan semboyan “bangga melayani bangsa”.

Baca Juga: Penerus Mangkunagoro IX: Ditentukan Musyawarah Keluarga atau Wasiat

Core values Berakhlak dilatarbelakangi oleh adanya penerjemahan yang berbeda-beda terhadap nilai-nilai dasar serta kode etik dan kode perilaku ASN yang tertuang dalam UU ASN. Oleh karena itu, perlu ditetapkan satu core values ASN untuk menyarikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN.

Advertisement

Menurut Presiden, hal tersebut memang memperkaya keberagaman daerah di Indonesia. Namun lebih baik lagi bila seluruh ASN baik pegawai pusat maupun daerah mempunyai nilai dasar yang sama.

Baca Juga: Datang ke Klaten Naik Helikopter, Panglima TNI dan Kapolri Minta Penanganan Covid-19 Dilakukan Spartan

“ASN yang berprofesi sebagai dosen, guru, jaksa, dokter, perawat, analis kebijakan, sebagai administrator, juga petugas Satpol PP, seharusnya mempunyai nilai dasar yang sama. Bahkan pegawai BUMN dan pegawai-pegawai yang lain juga sebaiknya mempunyai proposisi nilai rujukan yang sama,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya dilansir dari indonesia.go.id.

Advertisement

Di samping itu, Presiden Jokowi meminta ASN untuk memiliki orientasi serupa dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Presiden Jokowi mengatakan ASN telah dilengkapi dengan kewenangan dan sumber daya yang diberikan negara untuk dapat melaksanakan hal tersebut.

Menurut Presiden Jokowi, otoritas dan sumber daya yang diberikan negara harus digunakan secara akuntabel dengan loyalitas tinggi kepada pemerintah, bangsa, dan negara, serta menjaga kehidupan masyarakat yang harmonis. Presiden juga meminta ASN untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan di tengah era disrupsi teknologi.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi Sebut Target Tingkat Kemiskinan 8,5% di 2022 Tak Realistis

Advertisement

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong terciptanya birokrasi yang dinamis dengan tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, efisien, dan cepat dalam mengambil keputusan. Menurutnya, peluncuran ASN Berakhlak ini merupakan momentum untuk mengakselerasi transformasi ASN di seluruh Indonesia.

“Aparatur harus lebih lincah dan inovatif. Birokrasi digerakkan oleh sumber daya manusia aparatur, karena itu peran aparatur sangat signifikan bagi tercapainya tujuan. Jadi, urgensi pengelolaan sumber daya manusia aparatur harus dipercepat,” kata Tjahjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif