SOLOPOS.COM - Pesawat Batavia Air parkir di Bandara Soekarno- Hatta, Cengkareng, Jakarta, Rabu (30/1/2013). (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)
Pesawat Batavia Air tengah parkir di Bandara Soekarno- Hatta, Cengkareng, Jakarta, Rabu (30/1/2013). (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)
SOLO—Asosiation of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo siap melaporkan PT Metro Batavia ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Solo.
Pelaporan ini terkait kerugian yang mereka alami pascaputusan pailit PT Metro Batavia.
Ketua Asita Solo, Suharto, mengatakan pihaknya telah berkonsultasi kepada BPSK Solo. Sejumlah tour and travel agent di Soloraya mengalami kerugian akibat deposit yang masih tersisa di maskapai. Sesaat setelah Batavia Air dinyatakan pailit beberapa tour and travel agent juga kesulitan menghubungi kantor Batavia Air di Jakarta. Kini, penyelesaian kewajiban tersebut telah dipasrahkan ke pihak kurator.
“Rencananya kami akan melaporkan kasus ini ke BPSK Solo. Kami dari tour and travel Soloraya akan bersama-sama menuntut hak yang seharusnya dipenuhi Batavia Air,” jelasnya saat diwawancarai wartawan, Sabtu (2/2/2013)
Suharto belum mengetahui berapa besaran nilai deposit uang yang tersisa di seluruh tour and travel di Soloraya. Beberapa yang sudah melapor seperti Bumi Tour masih memiliki deposit yang cukup besar yaitu senilai Rp24 juta. Pihak tour and travel agent juga kebingungan saat penumpang akan melakukan refund.
Menurutnya, hingga Sabtu sudah ada sekitar 100 penumpang yang hendak melakukan refund. Namun, tour and travel agent tidak dapat mengembalikan uang itu karena hanya bertindak selaku perantara. Pengembalian kerugian tersebut menjadi sepenuhnya kewajiban PT Metro Batavia yang diwakili pihak kurator.