SOLOPOS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden berbicara tentang ekonomi dan laporan kerja AS terakhir tahun 2020 di kantor pusat transisi di Wilmington, Delaware, AS, Jumat (4/12/2020). (Antara-Reuters)
Solopos.com, JAKARTA — Administrasi Presiden Amerika Serikat Joe Biden belum berencana memberikan bantuan pasukan militer AS ke Haiti seperti yang diminta Port-au-Prince setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise.
Dilansir dari Bloomberg pada Minggu (11/7/2021), hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat senior, Sabtu (10/7/2021). Permintaan pasukan militer AS untuk melindungi infrastruktur Haiti dan persiapan pemilihan umum disampaikan Perdana Menteri Haiti Claude Joseph dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam percakapan, Rabu (7/7/2021) lalu.
Baca Juga: Penerima Sinovac Tak Masuk Data Vaksinasi Nasional Singapura
Pembunuhan Moise telah memperparah kondisi stabilitas politik Haiti yang sudah rapuh akibat kejahatan para geng, bencana alam, dan ditambah kondisi pandemi. Jumat lalu, Gedung Putih mengumumkan akan mengirimkan anggota senior FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri ke Port-au-Prince.
“Tim itu akan menilai situasi dan [memeriksa] bagaimana kami dapat membantu,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.
Kementerian Luar Negeri AS, menurut juru bicara departemen, terus berhubungan dengan pejabat Haiti untuk membahas rencana bantuan pasukan AS. Sumber anonim dari pejabat administrasi dan juru bicara tengah membahas percakapan diplomatik.
Polisi Haiti mengatakan Moise dibunuh oleh komplotan pembunuh yang dipimpin oleh pensiunan tentara Kolombia. Kepolisian telah menahan 19 orang yang diduga terlibat serangan itu. Namun, masih belum jelas siapa yang memerintahkan pembunuhan itu.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos